D.O bergerak
gelisah. Ditengoknya lagi tempat tidur di seberang tempat tidurnya. Kosong.
‘kau kemana Kai?’
Cklek..
Pintu kamar dengan
gantungan ‘Kaido’ itu terbuka, menandakan ada seseorang yang masuk.
“Kai aku dari
mana saja?” D.O terlihat khawatir saat Kai baru saja pulang padahal jam dinding
sudah
menunjukkan pukul 2 pagi.
menunjukkan pukul 2 pagi.
“Aku baru saja
menemani Taem minum, kau tahu sendiri kan Hyung? kalau Taem itu bisa sangat
beringas saat minum. Apalagi sekarang dia sedang ada masalah sama Minho-hyung.
Hyung sendiri kenapa belum tidur?” Kai menggantungkan jaketnya lalu mendekati
D.O yang terduduk di tempat tidurnya.
‘Kenapa selalu
orang lain?’ batin D.O miris, Kai selalu membicarakan orang lain didepannya.
“Hyung?” Kai
menggerakkan telapak tangannya didepan wajah D.O “Kenapa bengong hyung?”
“Ah..ani.
Bagaimana bisa seseorang tidur dengan tenang sementara namjachingunya tak jelas
dimana.” D.O mengerucutkan bibirnya membuat Kai gemas dan mengusak pelan rambut
D.O
“Lain kali tidak
usah menungguku hyung. Aku bukan anak kecil. Lagipula kita banyak jadwal besok.
Kalau hyung sakit siapa yang menggantikan hyung jadi lead vocal?” Kai
berjongkok didepan D.O, memperhatikan wajah namjachingunya.
“Kalau Kai tidak
ada, siapa yang menggantikan Kai dihatiku?” Kai terkekeh pelan mendengar
perkataan manja D.O, ia lalu beranjak ke tempat tidurnya sendiri.
“Sudahlah hyung.
Tidurlah.” Setelah tersenyum sesaat, Kai mulai berbaring dan tidur menghadap
dinding. Meninggalkan D.O yang menggigit bibir bawahnya menahan tangis. Ia tahu
selama ini Kai selalu berbohong padanya. Mengatakan ‘saranghae’ setiap hari
dari bibirnya, tapi tidak dengan hatinya.
“Hiks...” satu
isakan kecil lolos dari bibir kissable D.O. ia tak bisa menahan air matanya
lagi. D.O memutuskan keluar dari kamar untuk mencari angin segar.
Kai yang tak
sengaja mendengar isakan D.O terbangun lagi. ‘Mian. Mianhae, Hyung. Bukan
maksudku untuk menyakitimu.’
D.O pov.
Disinilah aku
sekarang. Taman belakang dorm. duduk dibangku yang dingin. Sedikit angin malam
mungkin bisa membuatku lebih tenang.
“Hiks..hiks..
Pabbo. Kai pabbo.” Entah sudah yang keberapa kalinya aku menangis gara-gara
dia. Mungkin lebih sering aku menangis dari pada tertawa sejak aku menjadi
namjachingunya. Dia... dia seperti tak menganggapku ada tidak pernah bisa
mengerti perasaanku. Saat kami bersama atau saat bersama member lain,selalu
saja membicarakan ‘dia’ atau ‘dia’. Sebenarnya namjachingunya itu siapa sih?
Puk..
Kurasakan sentuhan
dibahuku. Segera kehapus air mataku, sebelum entah siapa ini melihatku menjadi
D.O yang lemah
“Kau bisa sakit
kalau keluar malam-malam begini hyung.” ‘dia’ duduk tepat disebelahku. “Kau
sedang apa disini sendirian, hyung? Kau mau jadi santapan vampire ya?” dia
terkekeh pelan tapi tetap memandang kedepan.
“Ya! Mana mungkin
ada vampire didunia ini. Kalaupun itu ada, pasti itu kau yang sedang bikin
kissmark dileher Luhan hyung.”
“Hehe. Kau tau
saja hyung.” Sehun. Orang yang duduk disampingku ini adalah emm.. apa aku harus
bilang? Ah ya aku menyerah, dia orang yang pernah disukai Kai. Miris memang
mengingat dulu aku selalu membantu Kai dalam mendekati Sehun. Dan melihat
dengan mata kepalaku sendiri, Kai ditolak secara halus oleh Sehun. Dan.. ah
terlalu panjang jika aku menceritakan semuanya.
“Kenapa kau
menangis hyung?” Sehun menatapku dalam. Seakan mencari sesuatu didalamnya.
“Aku tidak
menangis. Angin malam sialan ini yang membuat mataku pedih.” Jawabku seadanya.
“Jangan bohong
padaku hyung. Apa karena dia?”
Author Pov.
“Jangan bohong
padaku hyung. Apa karena dia?” perkataan Sehun yang sangat dingin dan tepat
membuat D.O kembali tertunduk dan menggigit bibir bawahnya untuk menahan
tangis. Sehun beranjak dari duduknya lalu berjongkok menghadap D.O
“Jangan gigit
bibirmu, hyung. Kau bisa melukainya.” Sehun mendongakkan kepala D.O untuk
menatanapnya.
“Ak..aku harus
bagaimana? Hiks.. di..dia, aku.. tidak bisa.. Sehun aku harus bagaimana
hiks..?” D.O meremas keras ujung bajunya. Tangisnya pecah tak bisa terbendung
sedikitpun. Biarlah kali ini dia terlihat rapuh.
“Uljuma, hyung.
Uljuma.” Sehun menghapus air mata D.O dengan ibu jarinya sebelum merengkuh
tubuh rapuh itu dalam pelukan hangatnya.
“Sehunnie. Apa
yang harus kulakukan?” D.O membalas pelukan Sehun tak kalah erat.
“Semua jawabannya
ada didalam hatimu hyung.”
Beberapa saat
mereka tediam dengan keadaan berpelukan hanya suara tangisan D.O yang terdengar
samar-samar. Sebelum sebuah suara menghentikan kegiatan itu.
“Hyung? Sehunna.
Kalian disana?” tanya seseorang itu sambil melihat Sehun dan D.O
Sementara D.O
berusaha untuk menghapus air mata yang meninggalkan jejak di wajah mulusnya
“Hyung kenapa kau
disini. ayo masuk kau bisa masuk angin.” Ucap orang itu yang ternyata Kai.
“N..ne Kai. Sehun
aku masuk dulu ya.” D.O masuk kedalam dorm mendahului Kai yang mengikutinya.
“Kau menyakitinya
lagi.” Sehun merujar lirih tapi masih bisa didengar oleh Kai. Salahkan suasana
yang terlalu sepi, sehingga suara kecil Sehun bisa terdengar sangat jelas dan
tajam di telinga Kai.
“Maaf. Aku belum
bisa melupakanmu dan dia.” Kai menjawab tanpa berbalik
“Kau tau, dia
sangat terluka dengan semua yang sudah kau lakukan dulu. Dan sekarang...? hah
terserah kau saja lah.” Sehun berjalan melewati Kai dan berjalan di samping D.O
sekarang.
“Maaf.”
.
.
“Hoy, ayo bangun.
Kita ada jadwal pagi ini.” Suara sang Leader membangunkan Kai dari mimpinya.
“Hoam.. D.O hyung
mana?” Tanya Kai sambil meregangkan otot-ototnya yang kaku.
“Dia sedang masak
didapur. Cepat mandi lalu kita sarapan.” Suho meninggalkan Kai yang masih
didalam kamar. Dia hanya sedang bingung. Biasanya D.O yang membangunkannya
dengan suara cempreng tapi kenapa sekarang jadi Suho?
.
“Pagi hyung.”
Tubuh D.O menegang ketikan merasakan tangan Kai melingkar manis diperutnya.
“P..pagi. Kai.”
Kai yang merasa ada yang aneh langsung membalikkan tubuh D.O menghadap
tubuhnya.
“Hyung, matamu
bengkak.” Kai mengelus pelan pipi D.O yang samar-samar terdapat bekas air mata.
“Ah tidak.
Sudahlah Kai, sekarang kau duduk saja. aku harus lanjutkan memasak.” Kai
menatap punggung D.O sendu. Sebenarnya ia tahu D.O menangis karenanya. Tapi
entahlah..
.
.
“Hyung,
gwenchana?” Sehun mendekati D.O yang sepertinya kurang sehat setelah reality
show ini.
“Ne, nan
gwenchana.” D.O tersenyum lalu kembali berjalan menuju keluar gedung. Sebelum
itu terjadi Sehun sudah menahan tangan D.O hingga D.O berbalik.
“Apa lagi
Sehunnie?” D.O terlihat malas untuk menanggapi maknaenya ini.
“Yang tadi itu
Taemin hyung hanya bercanda hyung, jadi jangan terlalu dipikirkan.” Sehun
berusaha memilih kata yang pas agar tidak menyakiti hati D.O yang sedang sensitif.
“Taemin memang bercanda, tapi tidak dengan Kai.” D.O menghempaskan tangan Sehun kasar lalu berjalan kembali keluar.
“Taemin memang bercanda, tapi tidak dengan Kai.” D.O menghempaskan tangan Sehun kasar lalu berjalan kembali keluar.
“Sehun kau
lihat..” perkataan Kai terputus karena Sehun yang sudah mencengkram kerah
bajunya kuat.
“Kau. Berhentilah
membuat D.O hyung terluka. Atau kau siap berhadapan denganku.” Sehun berkata
dengan penuh penekanan pada setiap katanya lalu melepas cengkraman pada kerah
Kai dan pergi mengikuti D.O yang sudah tidak terlihat.
D.O side
D.O terus
berjalan keluar gedung. Ia hanya ingin menenangkan diri di van.
Grek...
Suara pintu van
yang dibuka membuat Suho yang sedang tidur didalamnya terbangun dan mendapati
D.O yang menatapnya kosong.
“Maaf aku
mengganggu tidurmu.” D.O berniat menutup pintu van itu lagi sebelum Suho
menahannya.
“Kau ada
masalah?” tanya Suho tanpa basa-basi.
“Tidak.”
Mendengar jawaban D.O yang dingin membuat Suho sedikit tersentak. Pasalnya D.O
tidak pernah menggunakan nada dingin seperti itu padanya. Tanpa aba-aba Suho
menarik D.O masuk kedalam van.
“Ya! Hyung kau
apa-apaan sih!” Suho kali ini benar-benar tersentak. D.O yang notabennya
pendiam berani membentaknya?
“Kau ada masalahkan ceritakan padaku.” Suho membujuk D.O
“Kau ada masalahkan ceritakan padaku.” Suho membujuk D.O
“Aku tid..”
“KAU PUNYA
MASALAH AKU TAU ITU!” perkataan D.O terputus ketika mendenganr Suho yang
membentaknya. “Maka dari itu ceritakanlah padaku. Aku berhak tau masalah
teman-temanku.” Suho mulai melembut.
“tad..tadi. Kai
dan Taemin. Mereka.....berciuman didepan mataku. Kau juga tahu kan, hyung?” D.O
meremas kaos tipis yang ia pakai.
“ne” tanggap Suho
singkat.
“Aku tahu mereka
hanya akting untuk membuat Minho hyung cemburu pada Kai tapi... aku bisa
melihat dari sudut mata Kai dia.. sangat menikmatinya. Dia hiks.. masih
mencintai Taemin.” D.O menggigit bibir bawahnya kuat
“Kai itu bodoh
atau bagaimana?” Suho berdecak pelan mendengar penuturan D.O
“Kai tidak bodoh
hyung! Hanya kurang peka.”
“D.O” D.O menoleh
pada Suho yang sepertinya mau berbicara sesuatu. “Kenapa kau tidak
memutuskannya saja?” mata D.O membulat sempurna mendengar perkataan Suho.
“Aku tidak mungkin
mungkin memutuskannya.Aku terlalu mencintainya. Hiks.. DIA JAHAT PADAKU HYUNG!”
D.O semakin kuat menggigit bibir bawahnya, hinggamengeluarkan cairan merah
pekat.
“Ssst.. uljuma
ne. Jangan gigit bibirmu, kau melukainya.” Suho merengkuh tubuh D.O yang bergetar
hebat. Ia menyeka air mata D.O yang menetes.
Chu..
D.O tersentak
karena merasakan bibirnya menyentuh sesuatu yang basah dan kenyal. Sedangkan
Suho mulai melumat pelan bibir D.O berharap luka di bibir manis itu hilang
sekaligus mengungkapkan segala perasaan yang ia pendam selama ini.
Brak..
Pintu mobil itu
dibuka secara paksa paksa, dan Kai muncul dari balik pintu itu.
“APA YANG KAU
LAKUKAN HYUNG?!” nafas Kai tampak naik turun melihat apa yang dilakukan leader
dan namjachingunya.
“Kenapa kau
kesal? Kau marah? Hah. Kau tidak berhak marah. Siapa suruh kau melupakannya
hah?” amarah Kai makin tersulut dengan kata-kata menantang dari Suho. Dengan
cepat ia menarik tangan D.O keluar dari van dan membawanya pergi.
.
“Mana D.O dan
Kai?” tanya Baekhyun yang baru saja sampai di van bersama member lainnya.
“Dia pulang
duluan sama Kai.” Jawab Suho sekenanya lalu memejamkan mata.
“Eh kenapa dia
pulang duluan?” Chanyeol merasa ada yang aneh dengan keduanya belakangan ini.
“Sudahlah jangan
dipikirkan. Bagaimana kalau kita makan dulu. Aku sudah lapar.” Seakan tahu
rencana Kai, Sehun berusaha mencegah para member untuk pulang ke dorm. Ia pikir
Kai akan meminta maaf pada D.O setelah apa yang dia lakukan pada namja bermata
bulat itu. Tapi untuk kali ini tebakan Sehun melenceng jauuuuhh...
.
Kaido side.
Bruuk..
Kai mendorong
tubuh D.O kasar ke tempat tidur lalu menindih tubuh kecil itu.
“APA YANG KAU
LAKUKAN DENGAN SUHO, HAH?!” Kai membentak D.O yang yang sudah ketakutan
dibawahnya.
“Ak..Aku
ti.tidak.”
Plaak..
Tangan Kai mulus
mendarat di pipi D.O yang basah karena air mata. Tamparan itu sukses
meninggalkan luka mendalam pada diri D.O. Baru kali ini Kai memperlakukannya
secara kasar.
“BERANINYA KAU
BERMAIN DIBELAKANGKU!” Kai benar-benar kehilangan akal sehatnya. Semua kejadian
itu terekam jelas dalam memoti otaknya. Tak taukah dia bahwa D.O lebih
tersakiti?
“Ti.. tidak. Kau
salah paham Kai. Kami ti- mmpph.” Perkataan D.O terputus saat Kai menciuminya
Kasar. Sementara tangan Kai merayap nakal masuk kedalam baju D.O dan memainkan
sesuatu di sana. “nggghh~ Jongiehh~” tiba-tiba Kai menghentikan kegiatannya.
“Ap.. apa yang
kau lakukan Kai? Lep.. lepaskan.” D.O berontak saat Kai mengikat kedua
tangannyake atas dengan tali yang entah dari mana asalnya.
“Nikmati
hukumanmu, BITCH!”
“AAARRGHH” dan
silahkan pikirkan sendiri apa yang mereka lakukan karena author terlalu
innocent.
.
.
“Ngghh. Argh..
sial.” D.O memegangi pinggulnya yang sakit karena ‘aktifitas’ malamnya. Malam
itu adalah pertama kalinya ia melakukan sex dan Kai sudah memperlakukannya
dengan SANGAT KASAR. Wow bisakah kau bayangkan betapa sakitnya itu.
“Hyung kau sudah
bangun?” Kai muncul dari balik pintu kamar dengan wajah berseri. Seakan tidak
pernah terjadi apa-apa. D.O hanya diam dalam duduknya. “Masih sakit hyung?”
tanya Kai sok polos.
Plaak..
Satu jutakan
mulus dari D.O mendarat di jidat Kai.
“Hyung appo~” Kai
merengek sambil mengerucutkan bibirnya.
“Dasar bodoh.
Siapa yang lebih sakit hah. Kau atau aku? Hah sepertinya aku tidak akan bisa
berjalan dengan benar.” Kai hanya cengengesan mendengar ocehan D.O
“Mau ku obati
hyung?? Tunggu sebentar.” Kai lalu mengacak-acak lemari pakaiannya. Setelah
menemukan sebuah benda yang menurut D.O asing, Kai kembali duduk di depan D.O
“Buka kakimu
hyung. Yang lebar.” Ucap Kai datar.
“Mm..mau apa
kau?” D.O merasakan aura tidak beres dari Kai.
“Kau mau diobati
tidak?” akhirnya D.O menyerah. Dia melakukan apa yang Kai suruh.
“Sshh~ ap..apa
itu Kai?” D.O berusaha menahan desahannya saat merasakan sesuatu yang dingin
dan lembut menyentuh Holenya.
“ini gel hyung.
Ya ampun, holemu benar-benar parah hyung.” Kai berusaha untuk lembut.
“Bagaimana tidak
parah kau memperlakukanku dengan sangat kasar. Oh ya bagaimana kau bisa mendapatkan
gel itu?”
“Sebenarnya ini
untuk jaga-jaga saat aku NC-an sama taemin nantinya hehe.” Kai tidak menyadari
bahwa hati D.O kembali sakit saat Kai membahas Taemin lagi.
“Sudah Kai tidak
usah dilanjutkan. Aku mau mandi.” D.O berusaha bangkit sebelum Kai menahannya
dan ketiga jari nakal Kai masuk kedalam Holenya.
“Arggh. Appo. Ya!
Kai apa yang kau lakukan?!” D.O sudah kesal dengan segala kelakuan Kai selama
ini.
“Diam. Dan
lakukan apa yang kuperintahkan. Atau kau mau kejadian tadi malam terulang
kembali?” Perkataan dingin Kai membuat
D.O menelan salivanya. Ia akhirnya menyerah.
“Sudah. Ayo pakai
bajumu hyung lalu keluar. Ada berita bagus untuk kita semua.” Kai mengusak
pelan Rambut D.O sebelum dia keluar dari kamar itu.
Beberapa saat
kemudia D.O keluar dari kamar dengan langkah yang tertatih. Ia melihat seluruh
member EXO-K sudah duduk rapi di ruang tengah. Begitu pula dengan Kai yang
sedang bicara dengn Suho. Sepertinya masalah yang kemarin hanya dianggap angin
lalu oleh mereka berdua.
“Hyung kau
kenapa?” Sehun yang pertama kali menyadari kehadiran D.O merasa heran karena
gaya berjalan D.O
“Ani gwenchana.
Tadi aku hanya terpeleset dikamar mandi.” D.O berusaha meyakinkan Sehun sambil
menatap garang Kai yang memasang tatapan innocent. Hening..
“Jadi hyung apa
yang mau hyung bicarakan?” Chanyeol merusak keheningan diantara mereka.
“Ehem.. jadi
begini. Karena SM TOWN World tour 3 sudah selesai, pihak managemen memberikan
liburan. Seluruh artis SM termasuk EXO-M akan ikut. Kita akan berlibur ke Jepang
untuk beberapa hari.” Suho tampak antusias saat memberikan kabar ini pada
member lain. Hening...
“HORE!!”
keheningan itu terpecah dengan suara sorakan dari para member EXO-K.
“Jadi kapan kita
berangkat hyung?” Sehun tampak tidak sabar bertemu dengan little deerNYA.
“Besok kita
berangkat pagi-pagi, jadi bersiaplah mulai sekarang.” Tanpa komando untuk kedua
kalinya, seluruh member EXO-K masuk ke kamar masing-masing untuk mempersiapkan
perlengkapan untuk besok.
.
.
Pesawat yang
ditumpangi artis-artis SM entertaiment sudah mendarat di bandara internasional
Jepang. Kedatangan mereka ini tidak disadari oleh pihak media manapun lagipula
mereka menggunakan pesawat dengan jadwal terbang pagi-pagi buta. Jadi,
aman......
“Kai” Taemin
menggelayut manja pada Kai yang masih bergandengan tangan dengan D.O
“Ne hyung. Wae?”
Kai melepaskan genggaman tangannya pada D.O untuk mengusak rambut pirang
Taemin. D.O yang merasa teracuhkan memilih untuk mendekati Sehun dan Luhan yang
sedang bermesraan.
“Hayo! Jangan
bermesraan ditengah jalan. Nanti na..” ucapan D.O belum selesai saat melihat
Sehun yang memang nabrak tiang listrik ehhh Kris maksudnya . “..brak”
“ya Sehunnie
bisakah kau lebih berhati-hati?” Kris langsung berjalan sambil memegang bahu
Tao setelah mendapatkan kata maaf dari Sehun.
“Kalian sih
mesra-mesraan gak inget tempat.” Luhan dan Sehun langsung manyun saat D.O
meledek mereka.
“Bilang saja kau
iri karena Kai lebih mementingkan Taemin daripada namjachingunya sendiri.”
Luhan segera menutup mulutnya sendiri. Ia keceplosan.
“Mi..mian D.O
bukan.. mak..”
“Gwenchana gege.
Kenyataannya memang begitu. Sudahlah lupakan saja, ayo jalan lagi.” D.O
merangkul ke Sehun dan Luhan lalu berjalan bersama. Sementara Luhan masih
merasa tidak enak pada D.O
.
“Whoa...” Tao
memandang kagum bunga-bunga sakura di hadapannya. Saat di Jepang seluruh artist SM entertaimen
dibebaskan pergi kemanapun mereka suka. Dan Khusus EXO mereka memilih Ueno Park
sebagai tujuan pertama mereka.
“Semua ayo duduk
disini.” Lay yang baru saja selesai merapikan tikar bersama D.O memanggil
member-member yang sibuk memandangi bunga sakura yang bermekaran.
“Chen ayo duduk
disni.” Xiumin menepuk-nepuk tempat disebelahnya. “Karena hari ini kau ulang
tahun maka aku punya sesuatu untukmu.” Xiumin mengeluarkan Cake kecil dari
keranjang pikniknya.
“Ah gomawo,
hyung.” Chen melahap cake itu dengan lahap. “Hmm mashita.” Xiumin memandangi
Chen dengan tatapan ingin.
“Hyung mau?”
Xiumin menganggukkan kepalanya. “Baiklah ini bagianmu hyung.”
Chuu..
Chen mencium
Xiumin tepat dibibirnya. Menyalurkan cake itu dan memulai adegan panas mereka.
“Gege.. aku
pingin balon.” Tao merengek pada Kris saat melihat seorang anak kecil memegang
balon dan berlari kesana-kemari.
“Kau sudah besar
Tao. Kau ini seperti anak kecil saja.” Kris menghiraukan Tao lalu menikmati
hembusan angin yang menerpa kulit wajahnya.
“Hiks..” tersentak
saat mendengar suara isakan kecil di sebelahnya.
“Tt..Tao.”
“HUE~ gege jahat
sama Tao. Tao benci Gege!” Tao beranjak dari duduknya. Member lain hanya
menggelangkan kepalanya.
“Iya..iya gege
belikan balon. Tapi jangan ngambek ne~.” Kris berusaha membujuk Tao.
“Jeongmal?
Baiklah kalau begitu, AYO KITA CARI BALON!” Tao menarik tangan Kris untuk
mencari balon disekitar taman.
“Baekkie, ayo
aaaa~” sementara itu Baekyeol Coulpe sedang suap-suapan sushi tanpa
mempedulikan yang lain. Dunia serasa milik berdua, yang lain..... NGONTRAK!
Tanpa mereka
sadari D.O menatap mereka dengan tatapan sendu. Ia iri dengan Taoris yang
saling pengertian, Baekyeol si pembuat onar, Xiuchen yang kalem, dan Hunhan yang
romantis. Ia dan Kai hanyalah couple yang tidak punya keistimewaan sama sekali.
“Huh” D.O mengela nafas mengingat hubungannya dengan Kai yang makin tidak jelas
arahnya. Ia menatap Kai yang duduk disebelahnya, menggenggam tangan
namjachingunya erat. Kai menoleh mendapati D.O yang bersandar pada bahunya.
“Kkamjong!”
seseorang berlari menuju member-member EXO
sambil melambaikan tangannya.
“Taemin hyung?
Kenapa hyung ada disini?” Kai berdiri tiba-tiba saat melihat orang yang ada
dihadapannya. Melepaskan tautan tangannya dengan D.O
“aku bosan dengan
mereka. makanya aku nyusul Kai disini. Kai mau temenin aku jalan-jalan?” Kai
mengangguk senang mendengar ajakan Taemin. Lalu mereka berdua pergi, tanpa
mempedulikan seseorang yang menatap mereka terluka.
‘Kenapa selalu
seperti ini?’ ia berusaha menahan rasa sakit yang ada didalam dadanya. Sehun
dan Luhan yang mengetahiu seberapa sakit
D.O langsung memeluknya, memberikan kehangatan dan kekuatan padanya.
.
.
“Kenapa tidak
bergabung dengan yang lain?” suara itu membuat Lay menoleh kebelakang. Melihat
Suho yang berjalan kearahnya sambil mengembangkan senyum.
“Aku malas
melihat mereka, hyung.” Lay kembali menatap sungai kecil dihadapannya.
“Siapa, si Taoris
couple itu?” Lay mengangguk sebagai jawabannya.
“Setiap kali aku
melihat mereka, aku sangat marah, sedih, kecewa. Kenapa bukan aku yang ada
dihatinya?” Lay menggenggam tangannya sendiri.
“Menyerah saja!
Kris tak akan berpaling padamu.” Suho berdiri disamping Lay dan menatap lurus
kedepan.
“Lalu kalau aku
minta kau melupakan Kyungsoo, apa kau bisa?” Lay tertawa meremehkan.
“Tidakkan?”
“Aku tidak bisa
melepaskannya. Dia terlalu penting bagiku.” Lagi-lagi Suho tersenyum.
“Aku juga tidak
bisa melupakan Kris. Bagaimanapun caranya.” Lay dan Suho saling berpandangan.
Hening beberapa saat.
“Bwahaha..haha.
Kita sama ya?” Suho tertawa geli entah kenapa.
“Haha. Kita
menyedihkan.” Timpal Lay.
Mereka tertawa
bersama, di tempat yang sama, perasaan yang sama dan juga masalah yang sama. Bukankah
itu cocok?
.
.
“Capeknya..” Kai
merebahkan tubuhnya di kasurnya. Seluruh anggota EXO + Taemin sudah sampai di
hotel.
“Kai mandi dulu,
baru tidur.” D.O yang baru saja mandi langsung melemparkan handuk kearah Kai.
“Malas hyung. Aku
langsung tidur saja.” Kai langsung memeluk gulingnya.
Cklek..
Pintu kamar hotel
Kaido itu terbuka
“Kkamjong-ah aku
tidur disini ya~, jebal.” Taemin merengek sambil menggosok-gosokkan kedua
telapak tangannya.
“Memang kenapa
dengan kamarmu, hyung.” Kai menepuk tempat disebelahnya, menyuruh Taemin untuk
duduk.
“Kau tau kan aku
sedang marahan sama Minho hyung. Dan aku gak mau sekamar sama dia. Jebal
ijinkan aku ya~” Taemin mengeluarkan puppy eyesnya.
“Ne..ne.. nanti
kau seranjang denganku,” tubuh D.O menegang.
“Tapi
kkamjong-ah, aku punya satu permintaan lagi.” Taemin membisikkannya pada Kai.
Hal itu membuat D.O semakin tersiksa.
“Baiklah ayo
pergi. D.O hyung aku mau pergi sebentar sama Taemin ne. Annyeong.” Kai dan
Taemin meninggalkan D.O untuk yang ke.... author lupa.
Lagi-lagi D.O
butuh angin malam. Ia keluar dari kamar hotelnya. Menyusuri kolam renang hotel
itu dan sedikit memainkan airnya. Angin dingin menerpa D.O yang membuatnya
sedikit kedinginan.
“Hya kena kau!”
“Hya hyung jangan
cipratkan airnya kearahku dong. Basah nih.”
D.O melihat miris
pemandangan di depannya. Taemin yang berenang dan Kai yang menungguinya di
pinggir kolam.
“Hyung jangan
lama-lama berenangnya. Ini sudah malam dingin lagi.” Kai berusaha mengajak
Taemin untuk berhenti berenang.
“Tidak aku masih
mau main disini.”
“Ya sudah. Hyung
aku ambil minum dulu ne.” Kai lalu mendekati meja di dekat kolam renang itu.
D.O benar-benar
sudah tidak tahan lagi. Semua yang sudah Kai lakukan padanya. Ia muak. Kai yang
selalu mengacuhkannya. Dulu saat Kai dekat dengan Sehun D.O berusaha untuk
tegar dan malah membantunya untuk mendekati Sehun. Hingga akhirnya Kai berkata
ingin berusaha mencintainya. Tapi apa? Sekarang dia tidak memperhatikan D.O
lagi. Terlalu sibuk dengan Taemin yang manja.
D.O mundur
beberapa langkah sambil menggigit bibir bawahnya dan mencengkram dada kirinya
yang berdenyut sakit.
ia tidak menyadari bahwa di belakangnya ada kolam renang yang kedalamannya lumayan dalam.
ia tidak menyadari bahwa di belakangnya ada kolam renang yang kedalamannya lumayan dalam.
Byuur..
Tubuh D.O
tercebur kedalam kolam itu. Ia berusaha menggapai sesuatu untuk berpegangan
tapi hasilnya nihil. Nafasnya sesak kakinya tidak bisa bergerak
“kk..kai.” dan
perlahan lahan kesadarannya mulai menghilang.
Kai yang
mendengar suara air langsung menoleh dan mendapati D.O yang hampir tenggelam.
“D.O HYUNG!!” Kai
tersentak kaget dan langsung berlari.
“Kai.. TT...TOLONG
AKU.” Kini pandangan Kai berubah haluan pada Taemin yang juga hampir tenggelam.
Byuur..
Tanpa pikir
panjang Kai memilih menyelamatkan... Taemin. Membiarkan D.O yang bisa
melihatnya samar-samar sedang menolong Taemin dan melupakannya.
.
.
“Ya! Hyung apa kau
tidak rindu padaku? Dari tadi kau cuek sekali.” Sehun menahan tangan Luhan yang
berjalan keluar hotel.
“Aku hanya sedang
Bad mood Sehunnie.”
“Bad mood kenpa
hyung?”
“KARENA SELALU
AKU YANG MENTRAKTIRMU MINUM BUBBLE TEA!!”
“Heeeh? Hanya
karena itu?” Luhan menganggukkan kepalanya.
“Dasar kau.”
Sehun mengusak kepala Luhan pelan. Luhan hanya mempoutkan bibirnya sambil
menatap kearah lain. Kolam renang.
“D.O!!” Sehun
terkejut saat Luhan berteriak dan berlari ke arah kolam renang. Dia melihat D.O
yang mulai tak sadarkan diri di tengah kolam renang dan... Kai yang
menyelamatkan Taemin.
Dengan cepat
Sehun terjun ke kolam renang itu dan menyelamatkan D.O.
“Hyung bagaimana
ini?” Tanya sehun pada Luhan setelah mereka berhasil mengangkat tubuh D.O
keatas.
“Beri dia nafas
buatan. CEPAT!!” dengan Sigap Sehun mengerjakan apa yang diperintahkan Luhan.
“Uhuuk.. uhuk..”
setelah berusaha beberapa saat akhirnya D.O sadar bersama dengan air yang
keluar dari mulutnya.
“D.O gwencahana?”
Sehun dan Luhan bertanya bersamaan.
“Hiks.. hiks..
Hyung.” D.O langsung memeluk Luhan setelah mengingat Kai yang lebih memilih
menyelamatkan Taemin dari pada dirinya. “Aku sudah tidak kuat hyung.” D.O
terisak semakin keras membuat Kai yang baru saja menyelamatkan Taemin langsung
menoleh kearah D.O, Luhan dan Sehun.
“Taemin hyung kau
sudah tidak apa-apa kan?” Tanya Kai pada Taemin yang mesih tampak shoke.
“Ne nan
gwenchana. Gomawo Kai.” Jawab Tamin sambil tersenyum.
“Taemin!” Suara
Minho membuat mereka berdua menoleh.
“H..Hyung!” tanpa
aba-aba Taemin langsung memeluk MinhoNYA. Sementara itu Kai meninggalkan mereka
berdua untuk meliha keadaan D.O
“Hyung
gwenchana?” Kai langsung menyusup dari sela-sela(?) Luhan dan Sehun untuk
melihat D.O. sementara D.O hanya diam sambil menatap Kai kosong. Sehun langsung
bangun dari duduknya.
Buaak..
Bogem mentah
Sehun menyapa pipi Kai, membuat sudut bibir Kai sedikit berdarah.
“APA YANG KAU
LAKUKAN?!” Kai sersulut amarah saat Sehun menghajarnya tanpa tau masalahnya.
“KAU!” Sehun
menunjuk Kai yang masih tersungkur dan merintik kesakitan. “Jangan pernah
dekati D.O lagi.” Sehun berucap dingin lalu membopong D.O dengan bantua Luhan.
Sementara Kai melihat mereka bertiga nanar.
‘Hyung, aku menyakitimu lagi? Pabbo’ Kai
merutuki dirinya sendiri.
.
Beberapa hari
setelah kejaidan itu, Kai dan D.O belum saling bertegur sapa. Sampai akhirnya
saat kai sedang latihan koreo dengan para dancing machine SM entertaiment Kai
mendapatkan pesan singkat dari D.O
‘datanglah ke
namsan tower jam 6, sore ini.’ Begitulah pesan dari D.O, Kai yang begitu senang
langsung melompat kegirangan sambil berlari mengelilingi ruang koreo. Eunhyuk
dan Donghae melongo meluhat tingkah hobae nya yang setengah gila itu, sementara
Lay hanya geleng-geleng kepala.
Braak..
Pintu ruang koreo
dibuka paksa oleh namja manis berambut pirang.
“Kkamjong-ah kau
harus temani aku cari hadiah untuk Minho-hyung dan temani aku jalan-jalan.”
Namja yang ternyata Taemin itu langsung menarik Kai pergi dari ruang koreo. Kai
berusaha berontak karena kurang dari 1,5 jam lagi ia sudah berjanji dengan D.O
untuk bertemu di namsan tower. Namun Taemin terus menarik Kai seakan menulikan
telinganya.
.
“Kkamjong
bagaimana dengan yang ini?” Taemin menunjuk sebuah jam tangan hitam pada Kai.
“Itu bagus,
kupikir itu cocok untuk Minho-hyung.” Taemin tersenyum lalu kembali
melihat-lihat toko itu, tak meyadari bahwa Kai menatap jam tangannya resah. Jam
tangannya menunjukan angka 9 lebih 45 menit. Hei berapa lama lagi ia harus
menunggu?
“Kkamjong-ah kau
kenapa?” Akhirnya Taemin menyadari gelagat Kai yang tidak beres.
“Ani hyung, aku
hanya memi..”
“Memikirkan
Kyungsoo?” Kai membelalakkan matanya saat Taemin tahu apa yang membuatnya Galau
saat ini yaitu GAK BISA NONTON SM TOWN!!! #plak. Itumah author.
“Ba..bagaimana
kau tahu?”
“Kau mencintainya
kan?” Tanya Taemin
“Ak..aku tidak
mencintainya.” Author yakin kalau D.O mendengarnya, Kai bakalan digoreng sama
si ‘Umma
“Lalu kenapa kau
mau jadi namjachingunya? Kau bahkan melakukan’nya’ dengan D.O gara-gara kau
cemburu pada Suho hyung yang berciuman dengan D.O kan?” Kai berfikir sejenak. Tunggu..
“Dari mana Hyung
tau semua itu?”
“Aku lihat waktu
Suho mencium D.O di van kalian sampai kau yang menyeret D.O pergi dan lagi saat
di bandara D.O tampak berjalan dengan tidak normal. Kau pikir aku tidak tau?
Kai, aku bisa lihat dari tatapanmu terhadapnya. Kau mencintainya. Dan jika kau
bilang kau mencintaiku atau Sehun, itu hanya sebatas adik pada kakaknya. Aku
tahu, kau pernah menyia-nyiakan D.O saat kau menyukai Sehun kan? Dan sekarang
kau menyia-yiakannya lagi?” Kai kehabisan kata-kata. Kai selalu sadar bahwa ia
selalu menyakiti D.O tapi kenapa ia tak pernah bisa menghentikannya?
“Hyung aku
pergi!” Kai langsung berlari meninggalkan Taemin saat melihat jam tangannya
menunjukkan jam 10 tepat.
‘semangat kkamjong-ah’
Kai berlari
sekuat tenaga menghiraukan dinginnya angin musim gugur yang hampir berganti
menjadi musim dingin.
D.O side
Tidak ada orang
lain di Namsan Tower itu. Hanya D.O, entah kemana saja orang yang selalu
memenuhi tempat seindah ini.
D.O berjalan kesana kemari untuk menghilangkan
rasa dingin yang menyerangnya. Memperhatikan gembok-gembok yang tergantung
indah disekitar Namsan Tower. Senang sekali rasanya melihat orang yang lebih
bahagia darinya.
Tiba-tiba mata
D.O menatap nanar salah satu gembok. Gembok bertuliskan
‘Kim Jongin
Love
Lee Taemin
4ever’
Ia tahu benar
bahwa itu tulisan tangan Kai. Perlahan air matanya menetes. Bahkan dia dan Kai
belum pernah melakukan ini.
D.O langsung
terduduk diatas tanah. Entah kenapa malam ini menjadi malam terdingin untuknya.
“HYUNG!” Kai
berlari mendekati D.O yang segera berdiri. “Mian hyung.” Ucap Kai saat ia sudah
ada didepan D.O
D.O menatap Kai
sambil meremas baju bagian dada kirinya, berharap sakit hatinya akan hilang.
“Hy..hyung. gwenchana?
Tanganmu dingin hyung.” Kai manggenggam tanga D.O kuat berusaha menyalurkan
kehangatan tubuhnya. D.O melepaskan genggaman tangan Kai secara perlahan lalu
mengusap pelan pipi Kai.
“Kau membiarkan
aku disini selama berjam-jam. Bagaimana bisa aku tidak seperti mayat hidup ha?”
D.O berkata dingin sambil menatap jauh ke dalam mata Kai.
“Mianhae, hyung
ak-“ D.O meletakkan jarinya didepan bibir Kai.
“Kita akhiri.”
D.O berusaha menahan air matanya. Sementara Kai menatap D.O tida percaya.
“A..apa maksudmu
hyung?” Kai mencoba memastikan, benarkah apa yang telah dia dengar.
“Kita akhiri saja
sampai disini. I know, you are never love me.” Air mata Kai jatuh mendengar
perkataan D.O beginikah rasanya tersakiti? Baru kali ini ia merasa benar-benar
hancur. “Kita masih teman Kai. Jangan
khawatir.” D.O menepuk pelan bahu Kai sebelum ia berlalu.
Greep..
Kai menahan
pergelangan tangan D.O yang sudah beberapa langkah dibelakangnya.
“Aku tidak mau
seperti ini hiks.. Saranghae hyung.” Ucap Kai tanpa berbalik, begitu juga
dengan D.O
“Mian Kai.” D.O
menghempaskan tangan Kai yang tadi menahannya.
“Hiks..” D.O
berusaha meredam tangisnya sambil berjalan menjauhi Kai yang sudah terduduk
ditanah.
“Hyung..
Kyung..soo hyung.. hiks.. Wae? Saranghae hyung, Jeongmal.HAAAAA!!!”
Mereka berdua
menangis, menahan kepedihan yang ada, merasakan hal yang sama.
Bersamaan dengan
datangnya salju pertama di musim dingin.
.
.
.
END
0 komentar:
Posting Komentar