This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

I Am Back For You (Chapter 2)


I AM Back For You
Brak...
"Lay hyung! Suho Hyung! Gawat KaiDo tidak-" Xiuchen menganga melihat pemandangan didepan mereka. 4 orang yang yang sedari tadi mereka cari telah tidur berjajar dalam 1 tempat tidur.
"Wow. Jong Dae cepat ambil kamera!" Xiumin memerintah Chen tanpa menoleh.
"Buat apa hyung?" Chenpun bertanya tanpa memalingkan wajahnya dari SulayKaisoo
"Kita abadikan moment ini. Lalu kita jual ke fans. Pasti akan laku keras!" Xiumin berlari meninggalkan Chen untuk mengambil kamera.
Ckreek(?)..
Ckreek..
"Engh.." Lay dan D.O menggeliat tak nyaman saat kilatan-kilatan cahaya itu memaksa masuk kedalam pupil mata mereka.
"Umma/D.O sempit." Mereka berdua bergumam bersama lalu...
Bruaak..
"HYA!/APPO!" teriakan itu membuat Lay dan D.O bangun sepenuhnya dari mimpi indah mereka. mereka kaget saat mendapati Kai dan Suho tergeletak tak elit dilantai.
"Suho hyung/Kai."
Duak...
D.O mengelus dahinya yang agak merah karena baru saja berbenturan dengan dahi Lay saat ingin membantu Kai. Begitu pula dengan Lay.
"D.O hyung gwenchana?" Kai langsung bangun dari jatuhnya yang sangat tidak elit lalu mendekati D.O
"Lay gwenchana?" Suho pun melakukan apa yang dilakukan Kai pada D.O. ia mengusap-usap dahi Lay yang lebih merah dari D.O
Beberapa saat hening. Mereka menatap satu sama lain. Suho menatp Kaisoo couple dengan tatapan tidak bisa diartikan. Lay lebih fokus menatap Suho yang baru saja mengelus dahinya. D.O hanya mengerjap lucu. Dan Kai yang memberi tatapan 'apa-kalian-pacaran?' pada Suho.
"Itu tidak mungkin!" Ucap Suho tanpa sadar setelah mendapat tatapan aneh dari Kai.
"Wah.. wah moment yang bagus. Bagaimana kalau ini aku jual pada para fans yah? Pasti akan laku keras." Xiumin melihat-lihat hasil jepretannya. Sementara Chen tersenyum penuh arti pada KaisooSulay yang melongo kearah mereka berdua-Chenmin-
"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"
.
.
"Hari ini adalah hari pertama liburan musim panas, jadi kuperkirakanakan banyak yang berliburan di pantai. Sekarang akan ku bagi tugas kalian. Lay dan D.O akan membantuku di dapur. Baekhyun, Chen, Xiumin kalian melayani tamu didalam cafe. Kris dan Chanyeol kalian yang akan mengantarkan tamu ke kau dikasir. Sehun, Kai, Suho kalian mengantarkan pesanan di luar cafe(dipantai) semua AYO BEKERJA KERAS!" Kim ahjumma berteriak keras memberi aba-aba pada member EXO untuk mulai bekerja.
"Yes We Are One. We Are EXO!"
"Emm permisi ahjumma. Aku kerja apa ya?" Tiba-tiba Tao mendekati Kim ahjumma karena merasa belum kebagian tugas.
"Ah.. Tao aku punya pekerjaan khusus untukmu." Tanpa Tao yang polos bin imut itu sadari, Kim ahjumma menyeringai dibalik senyumannya (?)
.
.
"Permisi anda mau pesan apa?" –Chen
"Silahkan akan saya antar anda ke meja anda."-Kris
"Kai, antarkan ini ke wanita yang pakai bikini warna kuning di pantai sebelah barat !" –Kim ahjumma
"Tapi yang pakai bikini warna kuning itu banyak ahjumma." –Kai
"Semuanya 15.000 Won(?)" –Luhan
"Lay umma. Ambilkan pisau itu" –D.O
"JANGAN PANGGIL AKU UMMA!" –Lay
"Silahkan datang kembali." –Chanyeol
Kesibukan mereka membuat mereka tidak menyadari Tao keluar dari ruang ganti lalu masuk ke dapur dimana Kim ahjumma, D.O dan Lay sekarang.
"Ahjumma, kau yakin dengan ini?" tanya Tao ragu pada Kim ahjumma.
"Tao?" Lay dan D.O menatap tak percaya.
"Ne kau memang cocok untuk pakai baju maskot cafe itu. Panda." Lay dan D.O lagi-lagi melongo melihat Tao yang sekarang dalam kostum boneka Panda.
"Tapi ahjumma ini panas." Tao mencoba menolak.
"Ayolah Tao. Bantu ahjumma ne~" Tao mendesah pasrah. Dia meninggalkan dapur tanpa sepatah katapun.
"Kyaa... Kris oppa. Minta tanda tanganmu"
"tidak! Pertama berfotolah dulu denganku!"
"oppa!"
Kris tersenyum manis melihat tingkah para fansnya. Beberapa saat kemudian pandangannya beralih pada seseorang yang menggunakan kostum panda, keluar dari cafe. 'siapa itu?'beberapa saat kemudian Kris tersenyum semakin manis. Membuat para fans yang mengerubunginya semakin berteriak histeris.
Yah.. begitulah aktifatas baru member EXO. Jadi babu...
.
.
Beberapa hari kemudian...
"D.O ambilkan es batu! Lay buat salad tanpa nanas untuk meja nomor 5!" Kim ahjumma berteriak memerintah.
"NE!" dengan cepat Lay dan D.O mengerjakan tugas mereka. hari ini pengunjung cafe sangat banyak, jadi otomatis pekerjaan member EXO semakin menjadi.
"Permisi ini pesanan anda." Sehun meletakkan 2 buah mangkuk berisi es serut diatas meja yang ditempati oleh 2 orang yeoja.
"Sehun oppa mau kemana?" Slah seorang yeoja itu menahan tangan Sehun saat Sehun hendak meninggalkan meja itu.
"Tentu saja bek-"
"Sehun oppa disini saja dulu. Oppa pasti lelah. Sini aku pijitin." Yeoja lainnya yang tak kalah ganjen, menarik tangan Sehun ke bangku disebelahnya, lalu memijat pundak Sehun. Tanpa kedua yeoja itu ketahui, Sehun menengok kearah meja kasir. Ia menatap horor orang yang ada disana. Orang yang berstatus sebagai namjachingunya, telah menatap mereka bertiga dengan tatapan tajam.
Glup..
.
.
"Kris panggil Tao kemari! Kita butuh pelayan tambahan. Lay, D.O Kalian akan membantuku memasak sambil mengantarkan makanan jadi cepat ganti baju kalian dengan baju pelayan yang ada di ruang ganti! Harus pakai pakaian itu secara lengkap! atau kalian akan kujadikan umpan ikan hiu. Arraseo?!" Kim ahjumma berteriak tanpa mengalihkan pandangan dari buah yang sedang ia potong. Tidak melihat wajah D.O dan Lay yang melongo.
"Kenapa kami dapat kerja double?" Koor D.O dan lay tidak setuju.
"Ini keadaan mendesak. Cepat kerjakan! Kris juga panggil Tao aja lama benget!" D.O dan Lay menatap ngeri tubuh Kim ahjumma yang sudah mengeluarkan aura gelap. Mereka memilih meninggalkan dapur menuju ruang ganti.
Krieet..
Pintu dapur terbuka menampakkan namja dengan kostum Panda, disana.
"Tao kau ini lama sekali! Cepat susul duo umma itu keruang ganti, bantu yang lain untuk melayani pelanggan." Tao mengangguk lalu pergi ke ruang ganti.
"Umma kau yakin dengan ini?"
"Entahlah. Hey, berhenti panggil aku umma!"
Tao mendengar sayup-sayup kegaduhan kedua ummanya dari ruang ganti.
"Gege... Hyung..." Tao menyembulkan kepalanya kedalam ruangan itu. "kalian sedang apa?"
D.O dan Lay langsung menengok kearah Tao dan langsung menyeret namja bermata panda itu masuk.
"Tao kau disuruh Kim ahjumma untuk jadi pelayan kan?" Tao mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Lay.
"Ottokhae?" D.O berteriak sambil mengacak rambutnya frustasi membuat Lay dan Tao menutup telinga masing-masing.
"memang kenapa sih hyung?" Tao kembali bertanya dengan wajah innocetnya.
"Begini Tao." Lay membisikkan sesuatu pada Tao. Sementara D.O masih tetap berteriak-teriak GJ
"MWOYA!"
.
.
"Kim ahjumma kau yakin?" tanya Tao memasang tampang memelas.
"Mau bagaimana lagi. Tinggal pakaian itu yang tersisa."
"Ahjumma, lebih baik aku jadi panda saja kalau begini caranya!" Tao kembali merengek.
"Sudahlah, ini mebdesak. Sekarang antarkan ini ke pelanggan. Arra?" D.O, Lay, dan Tao tidak bergerak sidikitpun dari tempat mereka. hal itu membuat Kim ahjumma menggeram kesal.
.
"HUA!" teriakan itu sukses membuat mata para pengunjung menatap ke satu titik. Pintu dapur. Dimana saat ini berdiri 3 orang yeoja #plak.. maksudnya namja manis. Yang manisnya itu buat orang kena diabetes. /diserang /
Member-member EXO yang kebetulan sedang melayani tamu didalam cafe langsung mematung dengan mulut menganga.
"Hyaaa.. kalian manis sekali!" Baekhyun langsung menghampiri Tao, Lay dan D.O lalu mencubit pipi Tao karena gemas.
"Ahjumma! Aku mau pakai yang seperti ini!" Teriakan Luhan membuat seluruh tatapan teralih padanya.
"Kalau mau tinggal pakai saja. bajunya ada diruang ganti." Teriak Kim ahjumma dari arah dapur. Seketika Luhan melesat kearah ruang ganti. Mengganti pakaiannya dengan yang serupa seperti milik D.O CS.
"Hyung.. aku juga mau!" Xiumin dan Baekhyung menyusul kepergian Luhan(?)
"Kenapa mereka malah merengek ingin menggunakan pakaian aneh seperti ini?" D.O bertanya sambil menatap kepergian ketiga hyungnya. Lay dan Tao menggeleng mendengar pertanyaan D.O. Sementara itu para Seme hanya mengeluarkan smirk epil yang mereka pelajari dari raja evil aka Kyuhyun Super Junior.
.
"Ini dia. MAID ALA EXO!" Chanyeol bertepuk tangan saat para uke minus D.O Lay berpose imut. Dan entah dari kapan Tao mulai suka dengan apa yang dia pakai sekarang. Setelan baju maid wanita berwarna putih hitam dengan wig rambut panjang jangan lupakan dadanya yang sudah disumpal entah dengan apa. Begitu pula dengan member lainnya.
" D.O oppa, kau manis!" teriakkan seorang fans membuat Kai dan Suho mengangguk setuju.
"Baekhyunnie... oh kau sangat bersinar." Baekhyun tersipu saat seorang namja menggodanya sedangkan Chanyeol sibuk mendeathglare orang yang sudah menggoda Baekhyun itu.
"Lay Gege kau cantik sekali!" teriakan itu juga membuat Suho mengangguk setuju *dasar plin-plan/digepokSuho/
(Readers: Thor kenapa fans-fans itu teriak klo para uke itu cantik? Author: Emang author belum jelasin yah? Readers: /ngasah golok)
Jadi begini ceritanya...
Flasback
"MWOYA!"
"Sssst..." D.O dan Lay meletakkan jari telunjuk mereka didepan bibir masing-masing.
"Maka dari itu, kita harus gimana? Klo kita gak pake baju ini, nanti Kim ahjumma bakal murka. Men" ucap D.O sok laki
"Beneran nih kita suruh pake baju ginian?" Tao menatap tak percaya baju didepannya.
"Masa namja kaya kita pake baju... maid gini sih?" D.O semakin mendramatisi. Membuat Lay memijit kepalanya akibat ulah anak dan cucunya itu. *Ehhh?
"Sudah pakai saja. daripada kita kena omel." Lay segera menanggalkan pakaiannya.
"HYA gege mesum!" Tao menutup wajahnya dengan tangannya sendiri.
"Mesum apanya? Kitakan sama-sama uke. Cepat pakai pakaian kalian!" Lay sudah siap dengan pakaiannya tinggal memasang aksesoris yang memang sudah disuru oleh Kim ahjumma untuk dipakai. Mereka saling membantu saat menggunakan aksesoris itu. Tapi tatapan D.O berpindah pada kaki Tao
"Tao bulu kaki termasuk banyak maka..." Tao yang merasakan aura gelap dibelakang D.O, sedikit demi sedikit berjalan mundur. Dan entah dari mana, Lay sudah memegang lakban yang superr panjang.
"Andweee!"
.
.
"Tao, Kakimu makin mulus saja." Kris mendekati Tao.
"Kyaa! Taoris moment!" Taoris shipper yang ada di cafe itu berteriak histeris saat Kris mendekatkan wajahnya ke telinga Tao.
Sreet..
Mata Tao membulat saat merasakan sesuatu di pahanya yang tereksplose karena dia menggunakan rok pendek.
"KYAA!"
Brak..
Seluruh mata kini menatap Kris yang terjatuh dengan tidak elit dilantai. Lalu tatapan mereka beralih ke Tao yang sedang mengatur nafas karena baru saja menjadikan Kris sebagai korban material art nya.
"Dasar mesum! Jangan pegang-pegang paha Tao seenaknya, dong!" Tao berteriak sambil menyilangkan kebua tangannya didepan dada. Dan jangan lupakan wajahnya yang memerah karena menahan malu. Reaksi yang selalu dilakukan seorang yeoja saat mau diperkosa. Sementara itu, pengunjung dan member EXO lainnya hanya sweatdrop mendengar teriakan Tao.
"Maaf sudah mengganggu acara fasion show kalian, tapi ini masih jam kerja. Jadi... CEPAT BEKERJA!" Teriakan Kim ahjumma yang lebih kencang dari Tao membuat member-member EXO segera mengarjakan tugasnya masing-masing.
.
Semua sibuk dengan urusan masing-masing, tidak sadar bahwa D.O yang membawa piring-piring kotor, kesusahan berjalan karena menggunakan high hells.
Tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan dan..
"HAA!"
Prang..
D.O memejamkan matanya. Mempersiapkan(?) diri untuk menyapa lantai kayu yang keras.
1 detik..
5 detik..
10 detik..
1 abad... eh? Lupakan yang terakhir.
"Hey mau sampai kapan kau memejamkan matamu, hyung?" Suara itu membuat D.O membuka kelopak matanya. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat seseorang berkulit tan sudah berbaring dibawahnya. Dan juga para pengunjung yang kini menjadikan mereka objek perhatian.
"K-kai?!" D.O segera bangun dari atas tubuh Kai, dengan wajah yang semerah tomat. "Gomawo." D.O membungkuk didepan Kai yang sedah bangun.
"Sama-sama hyung."
"Argh.. sial." D.O dan Kai sontak mengalihkan perhatian ke sumber suara. Mereka berdua tekejut saat mendapati Lay yang sudah jatuh terduduk dengan darah yang mengalir dari telapak tangannya karena terkena pecahan kaca.
"LAY!" seseorang namja pendek#plak berlari kearah Lay yang sedang menahan sakit. Orang itu terkejut saat melihat banyak darahyang keluar dari telapak tangan Lay.
"Hyung. Appo hiks..." Lay mulai terisak merasakan sakit di tangannya.
"Ayo berdiri! Aku akan mengobatimu." Suho-namja pendek- memegang bahu Lay, meminta dance machine Exo-M itu berdiri. Namun Lay menggeleng lemah. "Wae?" Suho semakin khawatir dengan Lay.
"Ak..Aku tidak bisa berdiri. Ka-kakiku terkilir, hyung." Tanpa aba-aba, Suho langsung menggendong Lay ala bridal style ke kamar mereka. tidak perduli tatapan aneh dari seluruh orang yang melihat kejadian itu.
"Aku harus menyusul Lay hyung!" D.O yang semula akan mengejar Suho dan Lay tiba-tiba berhenti karena seseorang menggenggam pergelangan tangannya erat. Orang itu yang kita tau bernama Kim Jongin, menggeleng pelan yang membuat D.O hanya bisa menurut.
.
.
"Hiks.. Appo hyung." Suho memdudukan tubuh Lay di ranjangnya.
"Sebentar aku ambil alkohol dulu." Suho mengelus pipi Lay yang basah lalu berlari mencari alkohol. Sementara itu Lay hanya bisa memegang tangannya sambil terus terisak. Keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya. Sesakit itukah yang dia rasakan?
Cklek..
Pintu kamar yang ditempati Lay dan Suho itu terbuka. Menampakkan Suho dengan banyak barang ditangannya.
"Kemarikan tanganmu!" Lay menyodorkan tangannya yang terluka. Dengan segera, Suho membersihkan luka itu dengan alkohol. Hal itu membuat Lay meringis menahan sakit yang menurutnya semakin bertambah. "Tahan sebentar, mungkin ini akan sedikit sakit. Arraseo?" Lay mengangguk. Suho menekan luka Lay sedikit kuat dengan jarinya.
"Argh.. Appo, hyung!" Lay mencengkram bantal disebelahnya.
"Ssst uljuma. Ini demi kau juga." Suho mengambil handuk basah lalu mengusapkannya pada luka Lay. Dan yang terakhir menutup luka itu dengan perban. "Nah selesai." Suho menatap wajah Lay yang masih memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya.
"Hah kenapa kau bisa seperti ini?" Suho menatap Lay yang sudah sedikit membaik.
"Tadi aku melihat D.O yang mau jatuh. Aku berusaha menyelamatkannya, tapi aku malah tersandung kakiku sendiri. Dan tanganku terkena pecahan kaca dari piring-piring yang dibawa D.O"
"Harusnya kau lebih berhati-hati." Suho mengusapkepala Lay pelan.
"Tidak apa-apa. Ini hanya luka kecil kok." Lay mengoyang-goyangkan tangannya.
"SIAPA BILANG ITU LUKA KECIL, HAH?! Untuk orang biasa mungkin itu luka kecil, tapi untukmu... ini bisa fatal." Keduanya terdiam. Sibuk dengan pikiran masing-masing. Hingga suara Lay membuyarkan keheningan itu.
"Gomawo"
"Untuk apa?"
"Karena telah peduli padaku."
"Itu karena kau temanku. Teman seperjuanganku, dalam mengapai cinta. Dan tidak akan kubiarkan penyakit hemofilia bodoh itu menyakitimu." Beberapa saaat mereka tertawa bersama.
.
.
Jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah sembilan. Seorang Namja bermata bulat masih berada didalam cafe. Dia dihukum membersihkan cafe sendirian karena sudah membuat banyak kekacauan hari ini.
"Hah selesai juga. Tinggal buang sampah." D.O mengambil sampah-sampah yang sudah rapi didalam kantung plastik hitam besar. Dengan segera dia berjalan kebagian belakang cafe. Dimana biasanya para petugas kebersihan akan mengambil sampah-sampah itu.
"argh.." suara rintihan pelan itu cukup membuat bulu kuduk D.O berdiri. Ia mengalihkan pandangannya kesegala arah.
Dan binggo! Ia menemukan seseorang yang duduk bersandar pada dinding
"K-kai?" D.O mendekati sosok itu dengan ragu. Dan dengan cepat sosok itu menatap D.O "Kau sedang apa?" lalu tatapan D.O beralih pada tangan Kai. "Ya ampun Kai! Apa yang kau lakukan dengan tanganmu hah?!" D.O langsung berjongkok lalu memegang pergelangan tangan Kai yang berdarah. Sangat terlihat bahwa darah itu berasal dari beberapa sayatan di pergelangan tangan itu.
"Apa perdulimu?" Kai menghempas tangan D.O lalu beranjak dari tempat itu.
"Kenapa kau lakukan ini?" Tanya D.O sambil berusaha menahan air matanya. Sungguh ia sangat sakit saat melihat orang yang dicintainya menyakiti dirinya sendiri.
"Menurutmu?" Kai berbalik untuk melihat wajah mantan namjachingunya itu. "Kau. Kau memutuskan hubungan kita tanpa perasaan dan dengan cepatnya kau melupakanku dan berpaling padanya. Bermesraan dengannya tepat didepanku." D.O berjalan mundur saat Kai berjalan mendekatinya. " KAU ITU PUNYA HATI ATAU TIDAK?!" Kai sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. Ia mengunci pergerakan D.O dengan mendorongnya kearah tembok. Lalu dengan segera dia meraup(?) bibir berisi itu dan melumatnya kasar.
"Jjonghh-in eumph.. hentikanhh.." D.O terus berontak dengan perlakuan Kai terhadapnya. Tanpa komando, Kai langsung menyerang leher dan pundak D.O. membuat tanda merah keunguan disana.
"Engh" desahan halus lolos dari bibir D.O. Dia tidak bisa menahan desahannya dengan tingkah Kai. Jujur saja, Ia merindukan seluruh sentuhan Kai pada dirinya.
"Kau milikku hyung! Tidak akan kubiarkan orang lain memilikimu!" Kai kembali melakukan aksinya. Sementara itu D.O hanya bisa pasrah. Ia tak melawan sama sekali.
"Hiks.." isakan D.O membuat Kai menghentikan pekerjaannya(?) membuat kissmark di leher namja manis itu. Kini pandangannya tertuju pada wajah D.O yang memerah dan air mata yang jatuh dari mata bulat itu.
"Hy..hyung?"
"Kau yang jahat.. Kai hiks.. Dulu kau tidak pernah mempedulikanku. Kau hanya peduli pada Taemin atau Sehun. Sama sekali tidak ada waktu untukku. Kau melupakanku hiks.. melupakanku yang hampir mati tenggelam, melupakan perasaanku yang tersakiti karena perlakuanmu. Dan sekarang, saat aku sudah punya Suho hyung, kau mengataiku tidak punya hati? Aku hanya ingin melupakanmu. itu saja. dan kau malah selalu datang ke mimpiku, dan tidak bisa hilang dari pikiranku. KAU JAHAT KAI! AKU BEN-"
Perkataan D.O terputus karena sesuatu yang basah dan lembut menyentuh bibirnya. Bibir Kai yang melumatnya lebut. Tidak ada kemarahan atau nafsu hanya ada cinta disana, dan D.O bisa merasakan itu. Ia mulai membalas ciuman dari Kai, berusaha melampiaskan kerinduannya selama ini.
Kai melepaskan ciuman itu. Menatap wajah hyungnya yang penuh dengan bekas air mata.
"Mianhae hyung. Hiks.. Jeongmal." Kai mendekap tubuh yang lebih kecil darinya itu. Memeluknya erat seakan tak mau melepasnya lagi. Dan lagi-lagi D.O kembali membalas perlakuan Kai. Ia menenggelamkan kepalanya di dada bidang namja berkulit tan itu.
"Kau jahat.. hiks.." D.O memukul-mukul punggung Kai yang membuat sang dancing mechine itu makin mengeratkan pelukannya.
"Saranghae, hyung." Tubuh D.O menegang saat Kai berbisik tepat di telinganya. "Maukah kau jadi namjachinguku lagi, Hyung?" Kai melepaskan pelukannya, menatap wajah hyungnya yang terlihat bingung.
"Mianhae Kai. Aku tidak bisa percaya lagi padamu." D.O menundukkan kepalanya. Tak mau menatap Kai yang memasang wajah sedih dan kecewa.
"Berikan aku kesempatan sekali lagi, kumohon hyung. Aku akan membuatmu bahagia. Yakso." D.O mendongak melihat kedalam mata Kai. Mencari sebuah kebohongan disana. Tapi tidak ada. Hanya ada cinta yang tulus disana. Namun beberapa saat kemudian dia mengingat sesuatu. Sesuatu yang selalu ia lupakan saat bersama Kai.
Kai melihat D.O yang bergelut dengan pikirannya sendiri. Dan ia mengerti.
"Wae? Karena Suho hyung?" D.O terdiam. Benar karena itu. Karena ia tidak ingin menyakiti hati hyung kesayangannya lebih dalam.
"Mian-"
"Kalau kau tidak ingin membuatku jauuuh lebih sakit dari pada ini, terima dia, D.O" Kai dan D.O terdiam saat mendengar suara itu. Suara orang yang sedang mereka bicarakan. Bersamaan tatap Kai dan D.O beralih pada Suho yang muncul dari balik pintu dengan senyuman yang terpantri di wajahnya.
"S-Suho hyung. Ssejak kapan, kkau disana?" Mereka berdua tampak sangat terkejut dengan kehadiran Suho diantara mereka.
"Tidak perduli sejak kapan aku disana. Yang pasti aku sudah dengar semuanya." Kai dan D.O menunduk dalam. Mereka merasa bersalah pada leadernya itu.
"D.O tatap mataku!" Tiba-tiba Suho sudah berada disamping D.O dan menaikkan dagu D.O. dan tentu saja, Mau tak mau D.O harus menatap wajah Suho. "Apa yang kau pikirkan tentang hubunganmu dengan ku? Lalu apa yang kau pikirkan tentang hubunganmu dengan Kai? Semua orang tau bahwa kita adalah sepasang kekasih, dan semua orang tau bahwa hubunganmu dan Kai tidak lebih dari hyung dan dongsaeng. Sepasang kekasih harus memiliki perasaan dari keduanya, yaitu perasaan cinta. sedangkan rasa sayang pada keluarga itu berbeda dengan cinta." D.O berusaha mencerna ucapan Suho.
"Dan pada kenyataannya. Walaupun kita sepasang kekasih, tetapi tidak ada perasaan saling mencintai dari kita berdua. Perasaanmu padaku tidak lebih dari seorang dongsaeng yang berusaha melindungi perasaan hyungnya. Sedangkan rasa cintamu malah ada dalam diri seorang Kai, yang orang kira adalah dongsaengmu. Aku bisa rasakan itu semua. Kau tidak akan pernah bisa mencintaiku. Dan itu membuatku sangat terluka." Suho menghela nafas. Untuk sejenak ia memejamkan mata. Mengumpulkan semua kekuatannya. Mungkin ini memang akan menyesakkan baginya. Tapi ia yakin, bahwa tuhan punya rencana yang lebih baik dari semua ini.
"Jika kau tidak ingin aku lebih sakit dari ini, Terimalah kembali perasaan Kai. Aku yakin dia sudah bisa belajar dari masa lalunya. Dan kita akhiri sampai disini hubungan kita. Do Kyungsoo." D.O tidak bisa membendung air matanya lagi. Ia merasa bersalah karena sudah melakukan banyak sekali kesalahan. Mengacuhkan cinta tulus dari Kai, menyakiti Suho, dan membohongi perasaanya sendiri. Kedua kakinya serasa lemah, tak bisa menopang tubuhnya lagi. Tubuh D.O merosot terduduk diatas tanah.
"Hiks.. hiks.. hhyungie.. kaihh.. mianhae.. hwaa.." D.O menangis kencang menumpahkan segala kekesalannya pada sang malam.
"Kuserahkan dia padamu. Jaga dia!" Suho beranjak dari tempat itu dengan setetes air mata yang jatuh dari mata indahnya.
Melihat Suho yang sudah berjalan masuk ke dalam cafe, Kai langsung menerjang tubuh D.O yang masih sangat rapuh. Berusaha memberikan kehangatan pada nama di pelukannya.
"Kai..Kaih.. Mian.. Hiks.."
"ssst uljuma hyung. Aku disini dan akan selalu disini untuk menjagamu. Saranghae." Kai mengecup pucuk kepala D.O lembut.
"Nado saranghae. Kim Jongin." Mendengar penuturan dari D.O, Kai mendekatkan wajahnya ke wajah D.O. mempertemukan kedua bibir basah mereka. dan memulai semuanya dari awal. Sebagai pasangan kekasih.
.
.
END
Tapi boong... :P
Lanjut gak?
Readers: asah golok
Hehe piece ^^v
.
.
"ah membosankan!" namja kurus itu bergerak gelisah ditempat tidurnya. Ia sama sekali tidak bisa tidur padahal jam sudah menunjukkan jam sembilan lebih 45 menit. Beberapa kali ia melihat kearah tempat tidur di sebelahnya. "Suho hyung kau kemana?" tanya namja itu pada dirinya sendiri.
Dalam kegelisahannya Lay teringat pada jam yang diberikan dari nenek-nenek saat dia mengunjungi toko aksesoris. Lay mengembil jam itu dari dalam laci meja nakas yang memisahkan ranjangnya dengan ranjang Suho. Ia membuka tutup jam itu.
"Kenapa kau rusak hah? Dasar tidak berguna." Tiba-tiba ia merasakan sesuatu dibalik jam itu. Dengan segera ia membalikkan jam itu. "Tulisan ini apa ya?" Lay mengosok-gosok bagian belakang jam yang memang berdebu. 'you and your love' Lay mengangkat sebelah alisnya setelah membaca tulisan itu. "tunggu. Halmonie itu bilang, aku harus memberikan ini ke orang yang tepat. Dan disini tertulis cintaku. Jangan-jangan.."
Lay segera menggeleng saat pikiran itu muncul di benaknya.
"Tidak mungkin Kris hyung. Ah.. dari pada bosan lebih baik keluar saja." Lay keluar dari kamar berjalan-jalan di sepanjang pantai.
.
"Lay..." Suho membuka pintu kamar yang dia dan Lay tempati. Betapa terkejutnya dia saat melihat tempat tidur Lay yang berantakan dan Lay tidak ada disana padahal namja kurus itu sedang sakit.
"Pabbo" Suho langsung berlari keluar kamar untuk mencari Lay.
Traak..
Suho berhenti saat mendengar benda yang jatuh. Tatapannya mengarah pada kompasnya yang terjatuh. Dengan segera dia menangbil kompas yang sudah terbuka itu. Dia melihat jarum di kompas itu. Selatan.
Entah dorongan dari mana, Suho berlari keluar kearah selatan. Ia sangat yakin bahwa Lay ada di arah selatan.
.
"Kris.." namja pirang itu menoleh saat mendengar namanya dipanggil. Kris tersenyum saat mendapati Lay yang memanggilnya. Saat ini mereka berdua ada di atas sebuah tebing (Bayangin aja kya di iklan silv*r quuen tapi ada pegernya biar gak jatoh)
"Kenapa kau disini? kakimu kan terkilir. Nanti tambah parah." Kris menatap Lay khawatir.
"Nan gwenchana. Aku hanya bosan dikamar makanya aku jalan-jalan. Eh.. malah ketemu kamu."
"Hehe.. aku sedang menunggu Tao disini. tadi dia merengek untuk berjalan-jalan bersama disekitar pantai malam ini." Tubuh Lay menegang saat mendengar nama Tao dari bibir Kris.
"Kris apa yang kau suka dari Tao?" Kris nampak berfikir untuk menjawab pertanyaan Lay.
"Emm.. dia manis, imut, dia juga lucu dengan mata pandanya dan yang pasti dia mencintaiku. Ahh.. terlalu banyak kalau disebukan satu-satu." Kris terlihat sangat senang saat menceritakanTao dan hal itu membuat Lay semakin sakit.
"Kalau ada seseorang yang lebih mencintaimu daripada Tao, apa kau akan berpaling dari Tao?" Tanya Lay hati-hati.
"Tidak."
"Wae?" Lay heran dengan jawaban Kris yang terkesan tanpa berfikir.
"Karena aku tahu, Taolah yang paling mencintaiku." Lay menggenggam erat jam yang ada digenggamanannya.
"Bahkan kalau orang itu aku?" Kris tersentak saat mendengar ucapan Lay yang sangat lirih.
"K-Kau itu bicara apa?" Kris memukul lengan Lay pelan.
"Aku mencintaimu lebih dulu dari pada Tao. Tapi kenapa kau malah pacaran dengannya?" Lay merasakan pandangannya mulai kabur karena airmata yang menumpuk di pelupuk matanya.
"Kau ini kenapa? Apa kau sakit?" Kris meletakkan tangannya di dahi Lay. Dan dengan cepat Lay menghempaskan tangan Kris.
"AKU TIDAK SAKIT! AKU BENAR-BENAR MENCINTAIMU! TIDAK BISAKAH KAU MERASAKANNYA?!" Kris benar-benar terkejut sekarang tapi dia berusaha tenang.
"Maaf. Tapi aku tidak bisa membalas perasaanmu. Karena aku sudah punya Tao."
Tes..tes..
"Hiks.. Aku-"
"Gege!" seorang namja dengan mata panda berlari menghampiri Kris dan Lay "Mian gege aku terlambat. Tadi saat aku mau kesini aku lupa bawa " Tao merasa bersalah pada Kris yang sudah menunggunya lama.
"Ani Gwenchana. Ayo kita berangkat." Kris merangkul Tao lalu berjalan meninggalkan Lay. "ah Lay. Cepatlah pulang! Udara mulai dingin!" Kris berteriak sebelum ia benar-benar hilang dari pandangan Lay.
"-Tau kau akan mengatakan itu." Lay melanjutkan ucapannya yang tadi terpotong oleh kedatangan Tao. Entah ia berkata pada siapa.
.
Lay berjalan tertatih menuju cafe sambil terisak dalam diam. Ia memutuskan untuk kembali ke cafe untuk beristirahat. Ia menyusuri pantai perlahan.
"LAY!" Lay mendongakkan wajahnya. Melihat Suho yang berlari kearahnya. "Lay kau dari mana saja?! aku mencarimu bodoh!" Suho membentak Lay yang seakan tidak punya nyawa.
"Suho hyung! Hua~ hyung..." Lay langsung menerjang Suho yang sudah berada tepat didepannya. Ia menangis kencang dipelukan Suho.
"L-lay? Gwenchana?" Suho membelas pelukan Lay. Lay menggeleng dalam pelukan hangat Suho. Perlu ia akui bahwa pelukan Suho terasa lebih hangat dan nyaman dari pada pelukan-pelukan dari member lainnya.
Suho seakan tahu dengan apa yang baru saja dialami oleh Lay. Ia menepuk pelan punggung Lay. Berharap namja dipelukannya itu dapat sedikit lebih tenang.
"sst.. uljumma. Masih ada aku disini." bukannya mereda tangisan Lay malah semakin menjadi. Suho terlihat kebingungan dengan sikap Lay. Maka cara terakhir..
Cup..
Bibir Suho sukses membuat isakan yang keluar dari bibir Lay berhenti. Lay membulatkan matanya saat menyadari bahwa bibir Suho yang sudah membekap bibirnya.
Suho melepaskan pangutan bibir mereka. lalu memandang wajah Lay yang sudah semerah tomat.
"Berhentilah menangis! Aku sudah lelah melihat orang yang kucintai menangis hari ini." Suho mengusap pipi Lay yang masih bersemu merah.
"Hyung kenapa menciumku? Kau mau menjadikanku pelampiasan lagi? Dasar menyebalkan!" Lay berjalan menjauhi Suho. Belum sampai 10 langkah..
Bruk.
"Aww" Suho langsung menghampiri Lay yang terjatuh diatas pasir pantai.
"Gwenchana?"
"Appo hyung." Lay memegangi kakinya yang terkilir dan terlihat semakin bengkak.
"Yah kau ini merepotkan. ayo bangun!" Suho mengulurkan tangannya yang malah dibalas dengan tatapan memelas dari Lay.
"Hyung aku tidak bisa berdiri. Gendong." Lay merengek sambil mengulurkan kedua tangannya kearah Suho.
"Hah.. baiklah.. baiklah.." dengan segera Suho menggendong Lay ala bridal Style.
"Hya hyung pelan-pelan! Aku kaget tau!" kedua tangan Lay melingkar indah pada leher Suho
"Hehe mian."
"Hyung jangan cium aku lagi kalau Cuma untuk pelanpiasan!"
"Berarti kalau pakai hati boleh dong?"
"heh?"
"Lupakan"
"kau menyebalkan hyung"
Mereka tidak menyadari bahwa Jam yang dibawa Lay telah bergerak ke arah jam 12 dan Kompas yang dibawa Suho beralih ke arah utara.
.
.
Sementara itu seorang yeoja tua melihat Sulay moment dengan senyum yang mengembang di wajahnya
"Hoy Minami. Sedang apa kau?" tanya Seorang Namja berseragam SMA berusia sekitar 18 tahun pada Minami
"Ya! Kaido bisakah kau tidak mengagetkanku?" Teriak Minami
"Hehe mian. Kau benar-benar terlihat seperti orang tua, makanya tadi aku Cuma memastikan itu kau atau bukan" Minami langsung ingat bahwa ia masih menggunakan kostum nenek-nenek. Dengan cepat ia melepaskan semua penyamarannya. Dan tampaklah sosok aslinya. seorang gadis yang berusia 18 tahun dengan seragam SMA yang sama dengan Kaido. Hal ini membuat Kaido sedikit terpesona.
Tatapan Kaido lalu beralih pada objek yang tadi penjadi objek perhatian Minami juga. "Sepertinya kita berhasil." Kaido tersenyum.
"Ne begitulah. Aku memberikan bandul jam itu pada eomma saat ia berkunjung ke toko aksesoris dengan Taoris couple. Bagaimana kau memberikan itu pada Appaku?"
"Kalau aku hanya meletakkan Kompas itu di loteng rumah."
Hening mereka asik dengan fantasy masing-masing.
"Minami sudah saatnya kita pulang ke masa depan. Kau tidak ingin merasakan tumbuh besar? Jika kita disini terus kita akan selamanya jadi anak berusia 18 tahun dan tentu saja aliran waktu akan terganggu." Kaido menatap Minami yang berdiri membelakanginya.
"Hah.. sudah saatnya ya? Tidak terasa sudah bertahun-tahun kita disini. bersama-sama berjuang agar appa dan eommaku bersatu. Tidak merasakan tumbuh besar, dan selalu jadi anak berusia 18 tahun. Dan sekarang semuanya selesai. Rasanya sulit untuk melepaskan semua ini." Minami menatap laut lepas.
"Aku juga sebenarnya sulit untuk meninggalkan ruang dan waktu ini tapi ini bukan ruang dan waktu kita, Minami. Jika kita tetap disini kita bisa merusak segalanya. Bahkan mungkin kita juga tidak akan lahir." Minami terdiam.
"Ayo pulang. Aku yakin orangtua kita di masa depan pasti cemas." Kaido tersenyum melihat perubahan sikap Minami, yang sebenarnya adalah Yeojachingunya.
"Kajja. Chagy."
Lalu mereka berdua masuk kedalam sebuah lubang yang entah datangnya dari mana. Lalu mereka berdua menghilang.
.
.
"Permisi ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang yeoja muda pada Lay yang baru saja masuk kedalam toko aksesoris dimana ia mendapatkan jam bandul itu.
"Bisakah saya bertemu dengan yeoja tua yang berjaga disini?" Yeoja muda itu tampak bingung dengan pertanyaan Lay.
"Yeoja tua yang mana? Dari dulu aku yang berjaga di toko ini." Jawaban yeoja muda itu membuat Lay bingung.
"Benarkah?" Yeoja muda itu mengangguk. "Emm baiklah. Gamsahamnida." Lay pun keluar dari toko itu dengan perasaan bingung.
"LAY AYO CEPAT! KITA HARUS SAMPAI DI SEOUL JAM 2 SIANG!" Teriakan Kris membuatnya tersadar dan langsung berlari kearah mobil Van EXO. Liburan musim panas mereka telah berakhir. dan sekarang mereka harus kembali menjadi seorang entertainer. Menjadi member dari grup yang bernama EXO.
.
.
5 tahun kemudian... (Cepet amat?)
11.50 / Rumah Sakit bagian utara Seoul
10 namja tampan dan manis tempak gelisah didepan ruangan bertulisan 'Surgery Room' . terlebih lagi 2 namja yang diketahui bernama Kai dan Suho. Mereka berdua berjalan kesana-kemari sambil sesekali melihat kearah pintu ruang operasi.
"hey kalian berdua bisakah kalian duduk tenang?" tanya seorang namja dengan rambut pirang yang ternyata Kris.
"ANI!" Kris bergidik ngeri saat Kai dan Suho melotot ke arahnya.
"OEEK!(?)" mata seluruh member EXO langsung terbuka saat mendengar suara itu.
"HYA! Itu anakku!" Kai dan Suho berteriak bersamaan.
"Hyung itu anakku." Kai memasang deathglare pada Suho.
"Tidak bisa itu anakku!" Suho membalas deathglare Kai
"OEEKK!(?)"
"Yang itu anakku!" Suho dan Kai kembali berteriak bersamaan.
"Sudahlah hyung nanti kita juga liat sendiri." -Kai
"Benar"-Suho
Ckleek..
Kesepuluh member EXO langsung bangkit dari duduknya saat 2 orang dokter keluar dari ruang operasi.
"Uisa bagaimana keadaan istri dan anak saya?" tanya Suho pada dokter berkacamata.
"Bagaimana keadaan my chagy baik-baik saja kan?" tanya Kai pada dokter berbadan tambun.
"Untuk pasien bernama Kim Kyungsoo, Dia dan anaknya baik-baik saja. tapi kalau pasien bernama Kim Yizing dia dapat sedikit masalah tadi karena darahnya yang susah beku. Tapi sekarang dia dan bayinya baik-baik saja kok." Wajah Suho yang tadi menegang langsung berubah ceria.
"Boleh kami mengunjungi mereka?" Tanya Kris
"Ne mereka sudah dipindah ke kamar 117. Seperti permintaan kalian untuk menjadikan mereka 1 kamar."
"Baiklah gamsahamnida, Uisa." Kesepuluh member itu langsung melesat meninggalkan kedua uisa yang terbengong-bengong.
Cklek..
"Chagy!"
"Yixing!"
"SSST..." kedua umma baru itu langsung menyuruh kedua suaminya untuk diam karena bisa mengganggu bayi-bayi mereka.
"Chagy bagaimana operasinya?" tanya Kai pada Kyungsoo yang terlihat segar entah kenapa.
"Aku tidak tahu Kkamjong. Tidak ada rasanya." Jawab D.O polos.
"Huaa.. ini anakku? Ya ampun cantiknya.." Seru Kai sambil menggendong anaknya.
"Kai dia laki-laki." D.O membenarkan
"Tapi tetap saja dia cantik. Mata dan hidungnya sama denganmu Kyungsoo-ah." D.O hanya pasrah dengan ucapan-ucapan Kai
"Lay. Gwenchana?" Suho terlihat khawatir pada Lay yang tak sebugar D.O
"Nan gwenchana." Lay tersenyum manis.
"ooooo ini anak appa? Ya ampun tampannya."
Plak..
Seluruh pandangan sekarang mengarah pada Suho yang memegang kepalanya yang baru dijitak Lay
"Dia yeoja. dasar bodoh"
"Hehe mian chagy."
"Jadi D.O umma dan Lay halmonie sudah memberi nama mereka?" Tao bertanya polos sambil memandang kedua keponakan barunya.
"JANGAN PANGGIL AKU UMMA/HALMONIE!" Tao langsung bersembunyi dibalik punggung Kris saat mendapat semprotan dari duo umma.
"Chagy tenanglah." Kai berusaha menenangkan D.O "Kami sudah menyiapkan nama untuknya. Namanya Kaido gabungan dari Kai dan D.O" jawab Kai
"Tidak kreatif." Kai berapi-api saat mendengar ejekan dari Sehun
"APA KAU BILANG?!"
"Tenang chagi." Kali ini D.O yang berusaha menenangkan Kai.
"Lalu yeoja ini mau dinamai siapa?" Tanya Baekhyun yang sedang mengelus-elus hidung anak Layho bersama Chanyeol.
Lay dan Suho berpandangan. "Minami." Ucap mereka berdua serempak.
"Minami?" Koor member yang lain.
"Minami artinya Selatan/ Pantai Selatan. Itu karena aku dan Suho pertama kali berciuman di pantai selatan." Wjah Lay bersemu saat mengatakan hal itu.
"arah Selatan juga menjadi tujuan pertamaku saat Lay hilang waktu kita liburan di cafenya Kim ahjumma." Suho menimpali.
Para member hanya mangut-mangut.
"Kris gege aku juga pingin punya baby~" Kris langsung menegang saat mendengar penuturan dari Tao.
"Errr kau yakin?" Tao mengangguk mantap dan menghasilkan seringai di wajah Kris.
"Baiklah kita buat malam ini. Chagy" Bisik Kris tepat di telinga Tao. Melihat adegan itu member yang lain hanya memutar mata bosan.
"Oh iya kenapa kalian bisa melahirkan di waktu yang bersamaan sih?" Chen mengeluarkan pertanyaan yang dari tandi mengganjal di hatinya(?)
"Emm sebenarnya waktu. EXO-K dan EXO-K sedang ada di Korea. Nah saat Taoris, Xiuchen,Hunhan, dan Baekyeol pergi, Si Kaisoo couple itu malah NC-an. Belum lagi kamar mereka yang ada disebelah kamar kami. Trus, si pendek ini malah menghajarku habis-habisan. Jadi ini semua karena KAISOO!" Lay berapi-api saat mengingat kejadian itu.
"Habis siapa suruh kau pakai pakaian tipis hah? Libidoku kan gampang naik." Suho tak mau kalah.
"Bukan hanya itu. Waktu kau melakukannya kita kan belum pacaran. Kau main nyosor aja." –Lay
"EEHH?" lagi-lagi member EXO lainnya membuat Koor.
"Dia baru menembakku saat dia tau aku hamil anaknya." Lay mulai berkaca-kaca.
"Waktu itu kau juga masih suka sama Kris sih. Makanya aku pakai taktik 'serang badan- serang hati'(?)"
Krik...
"emm lupakan." Suho yang menyadari kesalahannya langsung mengalihkan perhatian.
"Suho hyung, rencana kita jadi kan?" Suho mengangguk mendengar pertanyaan dari Lay. Ia mengabil dua buah benda yang serupa tapi tak sama.
"Kai, D.O , ijinkan aku memberikan ini pada Kaido, boleh?" Suho meminta ijin pada Kai dan D.O. setelah mendapat persetujuan, Suho meletakkan benda bulat itu di atas perut Kaido lalu benda yang lain di atas perut Minami.
"Itu apa Hyung?" Tanya Kai
"Itu benda yang membuat kami bisa menjadi seperti ini." Jawab Lay. Suho lalu membuka benda yang ada di atas perut Kaido sementara Lay mebuka benda yang adai di atas perut Minami.
"Kompasku aku berikan pada Kaido." Suho mengelus pelan pucuk kepala Kaido.
"Jamku akan ku berikan pada Minami. Sekarang aku mengerti, cinta bukan hanya cinta kepada pasangan tetapi juga cinta kepada keluarga. Arti dari 'you and your love' bukan berarti itu cinta pada kekasih hati, tetapi juga buah hati kita." Lay tersenyum senang melihat Kaido dan Minami yang mengeliat tak nyaman dalam tidur mereka.
"Kaido, Minami kalian sudah ditakdirkan untuk bersama tapi hanya ruang dan waktu yang bisa menentukan dimana dan kapan kalian akan menemukan apa yang disebut 'Cinta'. Berikan itu pada orang yang tepat arraseo?" walaupun mungkin Lay seperti orang gila karena bicara pada bayi, tapi kenyataannya Kaido dan Minami mengerti apa yang Lay ucapkan.
"YEY EXO NAMBAH 2 MEMBER LAGI!" Teriak Baekyeol, Chenmin, Hunhan, dan Tao.
"Eungh..." Kaido dan Minami terlihat semakin tidak nyaman dengan tidurnya. Lalu...
"OOEEK!"
"KALIAN!" Duo umma langsung berteriak saat mendapati kedua buah hati mereka terbangun.
"AMPUN UMMA/HAELMONIE!"
Hanya Ruang dan Waktu yang akan mempertemukan kita dengan cinta sejati atas Takdir dari Tuhan
Dan untuk kisah cinta Sulay dan Kaisoo...
Entahlah saya bingung yang pasti
Kaido- Suho -Kaido
Minami- Lay -Minami
Dan akan selalu begitu selamanya
.
.
.
REAL END

1 komentar:

slay mengatakan...

keren

Posting Komentar