Can You Hear Me
Kai
duduk termenung di balkon kamarnya dan Kyungsoo. Ia menatap kota Seoul yang
berkelap-kelip dari sana.
“Kai.”
Suara itu membuat Kai menoleh kearah pintu kamar. Seorang namja bermata bulat
berdiri disana. “Kau sedang apa?” Kyungsoo mendekati Kai yang kembali menatap
kota Seoul.
“Aku
hanya sedang melihat pemandangan kota Seoul hyung. Ini indah sekali.” Kyungsoo
berdiri
bersebelahan dengan Kai. Ia juga menatap pemandangan kota Seoul. “Kota Seoul yang penuh dengan kelap-kelip lampu. Kota Seoul dengan banyak orang disana. Tapi kenapa aku selalu merasa kosong? Aku bagai sendiri disebuah planet tanpa penghuni, tanpa oksigen.” Kai meremas batang besi yang menjadi pagar balkon itu.
bersebelahan dengan Kai. Ia juga menatap pemandangan kota Seoul. “Kota Seoul yang penuh dengan kelap-kelip lampu. Kota Seoul dengan banyak orang disana. Tapi kenapa aku selalu merasa kosong? Aku bagai sendiri disebuah planet tanpa penghuni, tanpa oksigen.” Kai meremas batang besi yang menjadi pagar balkon itu.
‘Kau tidak
sendiri. Ada banyak orang disekitarmu. Terlalu banyak hingga kau tak kan bisa
menghitung jumlahnya. Kau hanya tidak bisa ah lebih tepatnya tidak mau
menganggap mereka semua. Bahkan aku yang selalu disini, disisimu Kai.’ Kyungsoo menatap Kai yang
masih menunduk dengan sendu.
“Aku
butuh cinta, Hyung.” Kai kembali mendongak. Dan melihat bintang-bintang yang
lebih indah dari kota Seoul.
“Saranghae
Kai.” Kai hanya tersenyum manis menatap hyung didepannya.
“Kau
sudah mengatakannya berulang kali hari ini hyung. Tapi, Nado saranghae.” Mata
Kyungsoo berbinar saat mendengar perkataan Kai. “Karna kau hyungku.” Binar mata
Kyungsoo langsung menghilang saat itu juga.
‘Aku mencintaimu
sebagai Do Kyungsoo, Kai. Bukan sebagai Hyung untukmu. Tak bisakah kau
mendengar ketulusan cintaku saat aku mengungkapkan perasaanku padamu? Bahkan
aku sudah mengungkapkannya berulang kali, tapi kau masih tak sadar juga.’
“Kai,
Kyungsoo kalian belum tidur? Cepat tidur. Besok kita ada jadwal. Jangan sampai
kalian terlambat bangun dengan kantung mata. Arra?” Tiba-tiba Suho muncul dari
balik pintu dengan kalimat panjang.
“Iya
hyung. Kau cerewet sekali.” Kai memeletkan lidahnya pada Suho.
“YA!
Dasar dongsaeng kurang ajar.” Suho hendak memukul Kai sebelum Kyungsoo
menengahi mereka berdua.
“Kai
berhenti meledek! Suho hyung kalau kau memukulnya, kau mau tanggung jawab kalau
waktu perform Kai muncul dengan benjolan di kepalanya?” Akhirnya Kai dan Suho
berhenti bertengkar karena tidak mau mendapatkan ceramah panjang lebar dari
Eomma EXO-K itu.
“Sekarang
tidur!” Kyungsoo langsung menempatkan diri di kasurnya dengan selimut yang
menutupi dirinya sebatas leher.
“Sudah
sana, Hyung juga tidur.” Kai mendorong Suho keluar dari kamarnya dan Kyungsoo.
“Iya-iya
tapi jangan dorong-dorong dong.” Kai hampir menutup pintu kamar sebelum Suho
menahannya.
“Kulihat
tadi wajah Kyungsoo murung. Kau apakan dia?” Suho bertanya pada Kai yang sudah
frustasi. Kai menggelang kuat.
“Kalau
sampai aku tahu kau yang membuat Kyungoo sedih, kau mati ditanganku Kai.” Suho
berkata dengan wajah yang serius. Begitu juga dengan Kai.
“Aku
tidak pernah bahkan tidak akan membuat Kyungsoo sedih, Hyung. Jadi kau tidak
perlu membunuhku.”
“Benarkah?
Baik, kupegang janjimu. Kim Jongin” Suho merlalu menuju kamarnya dan Sehun
meninggalkan Kai yang masih bertanya-tanya.
‘Aku kan tidak
pernah membuat Kyungsoo Hyung sedih. Kenapa Suho hyung menatapku seakan aku
membuat kesalahan besar?’ Kai
menutup pintu kamar itu lalu berbaring diranjangnya. Ia menoleh kearah ranjang
Kyungsoo. Seorang namja manis telah terlelap disana dengan wajah damai.
Kai
beranjak dari ranjangnya lalu mendekati ranjang Kyungsoo. Kai berjongkok
disamping ranjang Kyungsoo. Menatap wajah namja yang tertidur diatasnya. Ia
menelusuri setiap lekuk wajah manis itu. Mata bulat yang kini tertutup, hidung
mancung, pipi yang sedikit chuby dan jangan lupakan bibir kissablenya. ‘manis’
itulah yang ada dipikiran Kai sekarang.
“Aku
tidak menyakitimu kan hyung?” tanya Kai lirih agar Kyungsoo tidak terbangun.
Tes..
Setetes
air mata turun dari mata Kyungsoo yang masih tertutup. Hal itu membuat Kai sedikit
terkejut. Ia mengusap air mata itu perlahan.
“Kenapa
kau menangis dalam tidurmu hyung? Apa kau mimpi buruk? Katakan padaku. Apa yang
membuatmu sedih hyung? Siapa yang telah membuat hyung kesayanganku menangis?”
hening. Hanya suara jam mengisi kamar itu. Kai masih saja menatap wajah damai
Kyungsoo yang sudah sangat lembab. Rupanya Kyungsoo benar-benar menangis dalam
tidurnya.
“Ah
aku seperti orang gila! Mengajak orang yang sedang tibur bicara? Kau
benar-benar gila Kai.” Kai mengacark rambutnya frustasi sambil berjalan kearah
tempat tidurnya.
.
Kai
Pov.
“Eng~”
kukerjapkan mataku saat merasakan sinar matahari menembus kelopak mataku. Sudah
pagi ternyata.
Kulirik
tempat tidur di seberang tempat tidurku. Seorang namja yang menjadi roomateku
masih tertidur dengan tenang. Hey jam berapa ini? Kenapa uri Eomma belum
bangun? Kulirik jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi.
Ah
aku harus membangunkannya. Kalau tidak, makan apa kami pagi ini?
Kulangkahkan
kakiku ke tempat tidur Kyungsoo setelah mengumpulkan semua nyawaku(?)
“Hyu-”
perkataanku terhenti saat melihat wajahnya yang damai, polos dan errr..
menggoda. Belum lagi baju bagian perutnya yang sedikit terbuka dan menampakkan
perut yang putih mulus.
Plak..
Kutampar
pipiku sendiri. Sadar Kai! Kau ini normal kenapa kau tergoda dengan Kyungsoo
hyung yang notabennya namja? Aish Jinjja. Kau sudah gila, gila!!
“Kai
kau kenapa?” suara itu membuatku menghentikan aktifitasku yaitu memukul
kepalaku sendiri. Oh Tuhan seberapa terlihat malunya diriku ini.
“Kenapa
kau memukul kepalamu sendiri?” namja yang sedari tadi aku perhatikan kini telah
berdiri dihadapanku dengan memasang wajah imut-menurutku-
“A-ani
hyung. Aku hanya mau membangunkanmu tadi. Kalau kau tidak cepat bangun nanti
kita tidak bisa sarapan.”
“Ini
kan masih pagi Kai.” Kyungsoo hyung memiringkan kepalanya yang membuatnya
semakin terlihat imut.
“Kau
belum lihat jam hyung?” Aku menunjuk kearah jam dinding yang menunjukkan jam
setengah tujuh. Ya ampun, aku bahkan baru sadar bahwa aku sudah memperhatikan
Kyungsoo hyung yang sedang tidur selama setengah jam.
“KYA!
AKU TERLAMBAT!” Kyungsoo hyung langsung berlari keluar kamar dengan teriakan
nyaring yang membuatku harus tutup telinga. Ckckck.. hyungku yang satu itu.
Author
pov.
Member
EXO-K kini telah duduk manis dikursi mobil van. Mereka baru saja selesai
mengisi acara Variety show di salah satu stasiun TV.
Keadaan
Van itu terasa sepi karena memang hampir semua penghuninya(?) telah tertidur
lelap. Bahkan Baekyeol yang biasanya ribut dimanapun kapanpun, kini telah
tepar(?) di kursi belakang. Baekhyun tidur dengan kepalanya yang menyandar pada
bahu Chanyeol. Sementara Chanyeol menyandarkan kepalanya disamping(atau
diatas?) kepala Baekhyun. Suho dan Kai yang ada dikursi depan juga sudah
terlelap. Kini tinggal Kyungsoo yang masih terjaga dengan tatapan kosong.
Pikirannya masih menerawang jauh. Mengingat kejadian yang baru beberapa jam ia
alami. Kejadian yang cukup untuk membuatnya tidak bisa beristirahat dengan
tenang.
Flashback
on.
Member
EXO-K dan f(x) kini berdiri ditengah-tengah stage dengan teriakan riuh dari
fans mereka. sudah sekitar 1 jam mereka berdiri disitu dan itu cukup untuk
membuat kaki-kaki mereka merasakan pegal.
“Baiklah
sebelum acara ini ditutup, aku punya pertanyaan terakhir untuk kalian. Boleh?”
member EXO-K sebenarnya ingin menjawab ‘tidak’ pertanyaan MC itu karena
mengingat seberapa pegal kaki mereka saat ini. Tetapi demi fans mereka
mengangguk.
“Apakah
kalian sudah punya pasangan?” pertanyaan itu sukses membuat seluruh fans EXO-K
yang ada di studio itu berteriak histeris. “Dimulai dari yang tertua. Suho-ssi
silahkan.” wajah Suho terlihat memerah.
“Aku
belum punya pacar. Tapi ada seseorang yang menarik perhatianku akhir-akhir
ini.” Suho menundukkan kepalanya.
“Jinjja?
Bisakah kau sebutkan ciri-cirinya?” tanya MC lagi.
“Em
dia manis, tingginya sekitar 175, dia punya lesung pipi di pipi kanannya, dan
dia juga punya manik mata hazel yang cantik.”
“Kyaa~”
Fans EXO-K langsung berteriak riuh saat Suho selesai menyebutkan ciri-ciri
orang yang Suho suka.
“Baiklah
sekarang giliran Chanyeol-ssi.” MC itu tersenyum menatap Chanyeol.
“Emm-”
“Chanyeol
itu milikku. Jadi dia tidak mungkin menyukai orang lain!” Chanyeol belum
selesai berkata ketika tiba-tiba Baekhyun memotong ucapannya sambil memeluk
tubuh Chanyeol erat.
“AAA
BAEKYEOL IS REAL!” Para Baekyeol Shipper mengangkat banner bertulisan Baekyeol
milik mereka masing-masing.
“Haha.
Sepertinya kita tidak perlu bertanya siapa pasangan Baekhyun lagi, Ne? Sekarang
bagaimana dengan Sehun-sshi?”
“Luhan
hyung~ lihat Baekyeol itu! Mereka bisa bermesraan setiap saat, tapi kenapa kita
tidak? HUE.” Seluruh orang disana sweatdrop melihat tingkah Sehun.
“Ah
tinggalkan saja maknae ini. Kita beralih pada D.O-ssi. Kau tahu kan apa yang
akan kutanyakan padamu? Jadi silahkan jawab.”
“Ah
aku belum pernah punya pasangan hingga detik ini. Tapi, dia selalu menganggu
pikiranku.” Seluruh orang yang ada disana menatap Kyungsoo heran.
Bertanya-tanya apa yang sebenarnya nmja bermata bulat itu bicarakan.
“Maksudmu,
kau sedang kasmaran?” tanya MC itu dengan nada jahil.
“Begitulah.”
Kyungsoo tersenyum malu-malu.
“Ah
kau menggemaskan D.O-sshi.” Teriak Luna yang ada di tengah-tengah member f(x)
“Baiklah-baiklah
kita ke member terakhir. Bagaimana denganmu Kai-sshi?”
“Masih
calon hehe. Dia itu manis, baik, cantik dan yang pasti dia yeoja yang paling
aku cintai setelah ibuku.” Kyungsoo menggenggam tangannya erat. Hatinya sungguh
sakit saat
“Bagaimana
pendapatmu dengan Kaido Couple?” pertanyaan MC itu membuat Kyungsoo terkejut.
Ia menatap Kai dengan was-was. Berharap jawaban dari namja berkulit tan itu
tidak menyakitinya.
“haha..
menurutku Kaido Couple itu tidak lebih dari sepasang Hyung dan Dongsaeng.” Kai
terkekeh pelan.
‘sudah kuduga.’ Kyungsoo menunduk. Ia merutuki
kebodohannya karena telah berharap lebih pada Kai.
“Oh
begitu. Aku kira kau akan mengikuti jejak Baekyeon dan Hunhan yang menjadi Real
Couple. Kalau begitu bisakah kau beri tahu kami seperti apa tipe idealmu?”
“Dia
seperti Krystal-sshi. Ya seperti itulah.” Kai menunjuk Krystal yang baru saja
berbincang dengan Sulli.
“Eh,
aku?” Tanya Krystal sambil menunjuk wajahnya sendiri. Wajahnya memerah saat
tahu tipe ideal namja yang disukainya adalah dirinya sendiri. Ya, Krystal
memang sudah lama menyukai Kai tapi ia menyerah karena dia mengira namja
berkulit tan itu sudah memiliki pacar. Seluruh orang disana terdiam. Entah apa
yang mereka pikirkan.
“Eum,
baiklah sepertinya sudah cukup acara kita kali ini. Sampai jumpa minggu depan.”
Mc menutup acara itu dengan sedikit canggung.
Flashback
off.
Kyungsoo
memejamkan matanya. Hatinya terasa sakit saat mengingat hal itu. Dimana Kai
yang secara terang terangan menyebutkan Krystal sebagai tipe idealnya dan saat
melihat wajah Krystal yang memerah.
Kyungsoo
tahu diri. Dia bukanlah seorang yang seperti Krystal. Bahkan persyaratan
pertama seperti Krystal pun ia tidak punya. Persyaratan yang sering terlewat
dari pikiran seorang Do Kyungsoo. Seorang YEOJA. Kyungsoo selalu melakukan
semua hal yang Kai suka. Berharap namja tampan itu merespon perasaannya.
Setetes
air mata turun dari manik kelam Kyungsoo.
‘kau
bukan yeoja Do Kyungsoo.’
“Hiks..
Hiks..” isakan pelan keluar dari bibir Kyungsoo. Tangan kanannya meremas baju
bagian dada kirinya.
Sret..
Kyungsoo
merasakan sebuah telapak tangan kekar mengusap air matanya. Kyungsoo meoleh
kearah kiri dimana Sehun sedang menatapnya iba.
“Jangan
menangis hyung. Jangan menangis.” Bukannya berhenti, tetesan air mata Kyungsoo
malah semakin deras. Kyungsoo menunduk. Ia tidak mau terlihat lemah di depan
dongsaengnya.
Sehun
mengusap pelan bahu Kyungsoo yang bergetar. Berusaha menenangkan hyung
kesayangannya itu.
“Berusahalah
lebih keras Kyungsoo-ah.” Baekhyun yang ternyata sudah bangun, tersenyum manis
pada Kyungsoo.
“Tidak
akan bisa hyung. Aku-”
“Ssst..
kau hanya perlu menjelaskan padanya kalau rasa sayangmu itu bukan rasa sayang
antara hyung pada dongsaengnya. Tapi rasa sayang yang sering disebut cinta.
jadi Kyungsoo berusahalah.” Bisik Baekhyun agar memeber yang lain tidak
terbangun.
Baekhyun
mengacak rambut Kyungsoo dengan gemas saat namja bermata bulat itu mengangguk.
“Sekarang
tidurlah hyung. Kau butuh istirahat. Sini tidur dibahuku.” Sehun menepu-nepuk
bahunya. Kyungsoo tersenyum lalu menyandarkan kepalanya di bahu lebar Sehun.
“Sehun
dingin.” Rengek Kyungsoo sambil mengusap kedua lengannya sendiri.
Sehun
menyelipkan tangan kanannya kebelakang punggung Kyungsoo. Lalu menarik pinggang
Kyungsoo agar lebih dekat dengannya.
“Sudah
hangat, hyung?” Kyungsoo mengangguk sambil tersenyum manis.
“Baekkie
kenapa tidak tidur?” tiba-tiba Chanyeol yang duduk disebelah Baekhyun
terbangun.
“Ani.
Aku baru saja terbangun.” Elak Baekhyun.
“Sudah
sini tidur lagi.” Chanyeol menarik pinggang Baekhyun hingga namja manis itu
merasakan dekapan sang namja chingu. Dan beberapa saat kemudia terdengan
hembusan nafas yang teratur dari kursi belakang.
Sehun
tersenyum manis saat melihat Kyungsoo sudah tertidur pulas dibahunya. Ia
merapikan sedikit poni Kyungsoo yang menutupi wajah cantik hyungnya itu.
Tetapi, senyuman itu pudar dan berganti dengan senyuman miris saat Sehun
mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu.
Flashback
on.
Di
sebuah ruangan latihan, terlihat dua orang yang sedang berdiri berhadapan.
namja cantik yang merupakan salah satu orangnya, menatap namja tampan
didepannya.
“Sehun
kau mau bilang apa?” akhirnya ucapan namja cantik itu memecah keheningan
diantara mereka. sementara namja tampan bernama Sehun yang sedari tadi menunduk
mulai mendongakkan kepalanya. Menatap namja yang lebih pendek didepannya.
“Kyungsoo
H-hyung, kau anggap aku apa?” kyungsoo terlihat bingung dengan ucapan Sehun
yang menurutnya aneh.
“Kau
itu bicara apa? Aku tidak mengerti.”
“H-Hyung
Saranghae.” Kyungsoo terlihat terkejut saat kata-kata itu lolos dari bibir
Sehun. Dia tidak pernah menyangka namja yang selama ini ia sayangi sebagai adik
ternyata menyimpan perasaan padanya.
“E-eh?”
“Maukah
kau jadi namjachinguku hyung?” Kyungsoo terlihat sangat bingung. Ia bingung
harus menjawab apa. Ia tidak mencintai namja didepannya tetapi ia juga tidak
mau menyakiti hati dongsaeng kecilnya itu.
“Mianhae
Sehun. Aku tidak bisa.”
“Wae
hyung? Apa kau merasa jijik denganku?” Kyungsoo menggeleng.
“Ada
yang lebih membutuhkanmu dari pada aku, Sehun. Dan aku sudah mencintai orang
lain. Mianhae.”
“Tapi
aku mencintaimu hyung.”
“Aku
tahu. Tapi Luhan Hyung lebih membutuhkanmu dari pada aku.” Sehun terdiam saat
mendengar perkataan Kyungsoo.
“L-Luhan
Hyung?”
“ne.
Dia selalu memperhatikanmu dari dulu. Apa kau tidak menyadarinya?” Sehun
terdiam. “Mian Sehun. Tapi aku tidak bisa. Sekali lagi maaf ne.” Kyungsoo menepuk
pundak Sehun sebelum berjalan meninggalkan Sehun.
Grep..
Kyungsoo
merasakan tangannya diganggam oleh seseorang.
“Boleh
kutahu siapa orang yang hyung sukai?” Sehun bertanya dengan wajah memohon.
“Kim
Jongin.”
FlashBack
off.
Sehun
pov.
Bahkan
setelah bertahun-tahun kejadian itu berlalu, aku tetap tidak bisa berhenti
mencintaimu hyung. Saat aku mencoba untuk mencintai Luhan hyung, aku tetap
tidak bisa melupakanmu. Dan yang ada malah Luhan hyung yang semakin terluka
karena sikapku.
Mungkin
diluar sana, Sehun dan Luhan adalah pasangan serasi dan saling mencintai. Tapi
itu tidak benar. Karena hatiku masih milikmu hyung. Milik Do Kyungsoo.
Sehun
Pov end.
Author
pov.
Sehun
mengalihkan pandangannya dari wajah malaikat Kyungsoo. Ia mendongakkan wajahnya
kedepan dan saat itulah pandangan Sehun bertemu dengan Kai. Sehun bisa melihat
kilatan marah dari manik kelam Kai. Sedetik kemudian Sehun memasang senyuman
meremehkan pada Kai sambil menarik tubuh Kyungsoo untuk semakin menempel pada
tubuhnya.
“Waeyo
Kai? Ada masalah?” tanya Sehun dengan nada meremehkan saat melihat wajah Kai
yang semakin memperlihatkan raut wajah cemburu.
“Aniyo.
Hanya saja aku risih melihat hubungan kalian berdua yang menurutku emm...
terlalu intim.” Kai memandang –sok- jijik kearah Sehun dan Kyungsoo.
“Memang
kenapa dengan hubungan kami. Masalah buatmu?”
“Kalian
terlihat seperti pasangan Gay.” Kai mencibir lalu mengalihkan pandangannya
kedepan.
“Kalau
kami memang pasangan Gay, bagaimana menurutmu?”
“Kau
sudah punya Luhan, hun. Dan Gay itu menjijikan.” Tanpa Kai sadar kata-katanya
itu membuat hati Kyungsoo serasa dicabik-cabik. Itu sudah membuktikan bahwa Kai
tidak akan pernah bisa membalas cintanya. Karena Kai straight.
Jika
kalian bertanya kenapa Kyungsoo bisa mendengar semua itu, maka jawabannya
adalah karena dari tadi dia tidak tidur. Bayang-bayang Kai selalu menghantuinya
bagaimana dia bisa tidur?
Tes..
Sehun
merasakan pundaknya basah. Ia menatap Kyungsoo yang samar-samar(?) sedang
menggigit bibir bawahnya sendiri. Sangat terlihat bahwa Kyungsoo menahan isakan
keluar dari bibirnya. Tangan Sehun yang tadi memeluk Kyungsoo kini sudah
mengusap-usap rambut hitam namja disampingnya itu.
“Tapi
aku mencintainya. Sangat mencintai namja yang sekarang ada dalam dekapanku.”
Ucapan Sehun sukses membuat Kai menoleh kembali kearah Sehun dan Kyungsoo.
Bruk..
Dengan
sigap, Sehun mendorong tubuh mungil Kyungsoo hingga sedikit terbaring di kursi.
Cup..
Mata
Kyungsoo membulat sempurna begitu pula dengan Kai. Sehun menindih tubuh
Kyungsoo sambil memangutkan bibir mereka berdua. Kyungsoo hanya diam karena
terlalu kaget. Sementara Kai, entahlah apa yang ia rasakan. Ia sangat marah
dengan adegan SeD.O Couple didepannya. Tangannya mengepal Ingin sekali ia
mengahajar Sehun yang sudah berani mencium Hyungnya. Tunggu.... ‘Hyung-NYA??
Sehun
mulai melumat bibir Kyungsoo kekanan dan kekiri. Hal itu semakin membuat Kai
menggeram marah. Hei bukannya tadi dia bilang pasangan Gay itu menjijikkan
kenapa sekarang dia seperti orang yang sedang cemburu?
“Kita
sampai! Ayo semuanya bangun! Dan Sehun berhenti melakukan pornografi didalam
mobil!” Suara teriakan manager membuat Suho, Chanyeol, dan Baekhyun terbangun.
Sementara Sehun melepaskan pangutan bibirnya dengan bibir Kyungsoo dengan
perasaan tidak rela.
“Wajahmu
manis kalau memerah hyung.” Sehun terkekeh saat melihat wajah Kyungsoo yang
sudah seperti kepiting rebus. sementara Kai menatap keduanya tidak suka
“Ayo
hyung kita keluar! Dia berbahaya.” Kai menarik tangan Kyungsoo keluar Van lebih
dulu dari pada member lainnya.
“Manager
hyung mana kunci dormnya?” Teriak Kai saat sudah menjauh dari Van.
“Tangkap
ini!” Manager melemparkan kunci dorm itu pada Kai.
Setelah
mendapatkan kuncinya, Kai menarik Kyungsoo pergi ke dorm mereka yang terletak
dilantai 11(ngawur) meninggalkan member lain yang tengah memberkan barang
bawaan.
.
Kaido
Side
Kai
menarik Kyungsoo masuk kedalam kamar mereka. sementara Kyungsoo hanya menurut
karena takut Kai akan marah jika ia tidak menuruti namja berkulit tan itu.
Brak..
Kai
menutup pintu kamar mereka dengan kasar.
“Kai
jangan kasar-kasar menutup pintunya! Kalau rusak bagaimana?” Kai tidak
menghiraukan ucapan Kyungsoo.
Bruk..
(Perasaan dari tadi brak bruk mulu)
Kai
mendorong tubuh Kyungsoo keatas tempat tidurnya. Lalu sedetik kemudia dia
menindih tubuh kecil Kyungsoo. Persis seperti yang sudah Sehun lakukan pada
Kyungsoo tadi.
“Kenapa
tadi kau tidak berontak hyung?” Tanya Kai dengan nada dingin. Kyungsoo meneguk
salivanya berat.
“T-tadi
aku tidak sadar. Makanya tidak berontak. Sudah minggir aku mau tidur.” Kyungsoo
berusaha menyingkirkan tubuh Kai yang ada di atas tubuhnya. Tapi kekuatan Kai
jelas lebih besar dari pada Kyungsoo. Kai malah semakin mendekatkan dirinya
pada Kyungsoo.
“Aku
tidak suka hyung.” Kai berbisik tepat di telinga Kyungsoo.
“A-apa
maksudmu Kai?”
“Aku
tidak suka orang lain mendekatimu, menyentuhmu apalagi menciummu.”
“lalu
kau mau apa?” Tubuh Kyungsoo bergetar.
“Menghapus
jejak Sehun darimu.”
Cup..
Kai
mencium bibir ranum milik Kyungsoo, melumatnya sedikit kasar. Kyungsoo tidak
berontak. Ia hanya diam dengan perlakuan Kai.
Kai
semakin gencar melumat, menyesap dan merasakan bibir manis Kyungsoo yang sudah
dapat diapastikan ia akan kena diabetes setelah ini. Kecipak bibir keduanya
membuat member lain yang sudah ada di ruang tengah hanya menggeleng. Terlihat
Sehun mengepalkan tangannya erat hingga memutih. Rupanya real Maknae EXO itu
tengah cemburu. ckckck
Tetes
demi tetes saliva turun dari bibir keduanya.
Kai
melepaskan ciuman panas mereka saan merasakan pasokan udara yang menipis.
“Hosh..
Hosh..” deru nafas keduanya saling bersahutan didalam kamar itu.
“Bibirmu
manis hyung.” Kai tersenyum sejenak sebelum beranjak dari tubuh Kyungsoo.
“Kau
tidur disana saja. aku mau mencoba tidur di kasurmu hyung.” Kai menempatkan
dirinya menghadap dinding di tempat tidur Kyungsoo. Meninggalkan Kyungsoo yang
masih memegang bibirnya yang sangat basah karena aktifitas yang baru saja dia
lakukan dengan Kai. ‘Lagi-lagi kau
‘menggantungku’.’
“Saranghae,
Kim Jongin.” Gumam Kyungsoo sebelum ia benar-benar tenggelam dalam mimpinya
yang mungkin akan menjadi mimpi-mimpi buruk seperti beberapa hari yang lalu.
Sementara
itu Jongin membuka matanya perlahan. Ia membalikkan tubuhnya menghadap Kyungsoo
yang kini sudah terlelap di ranjangnya. Jantung Kai berdegup kencang saat
memandang wajah Kyungsoo yang damai. Namun beberapa saat kemudian, Kai melihat
lelehan air menetes melalui pipi Kyungsoo. Walaupun cahaya dalam kamar itu
remang-remang, tapi Kai masih bisa melihat Kyungsoo yang lagi-lagi menangis
dalam tidurnya.
“Mianhae
Kyungsoo Hyung.”
.
.
TBC
.
0 komentar:
Posting Komentar