This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

History Inside Story


History Inside Story
Kelas IX-F itu terlihat sepi. hanya terdengar suara seorang yeoja yang tengah menjelaskan materi didepan kelas. Namanya Kim Taeyeon sebut saja Kim Songsaengnim. Dia menerangkan materi aljabar dengan terperinci. Sedangkan murid-muridnya...
Jangan pikir mereka duduk dengan tenang karena mencatat apa yang diterangkan oleh Kim songsangnim. Pada kenyataanya adalah, mereka tengah sibuk melamun dan menjelajah di dunia masing-masing. bagi mereka penjelasan Kim songsangnim hanyalah dongeng yang akan mengantarkan mereka kedalam alam mimpi.
Dia. Namja manis itu yang duduk di pojok kelas itu kini tengah berkutat dengan notebooknya. Ia mulai berimajinasi dan menuliskan seluruh imajinasinya kedalam beberapa rentetan kata di notebook berwarna biru itu.
+++++
Kaisoo
+++++
Namja cantik itu kini berdiri diantara kerumunan orang-orang. Ia menatap gedung berwarna putih itu dengan mata yang menyiratkan kebahagiaan mendalam(?)
Didepan sana. Lebih tepatnya diatas panggung kecil itu. 4 orang namja dengan pesona masing-masing tengah menatap kerumunan orang yang mayoritas yeoja itu. mereka tersenyum bahagia. Menyapa para fans mereka dengan love sign yang mereka buat.
Baiklah biarkan aku mengenalkan keempat namja itu. mereka adalah kumpulan namja ganteng nan berbakat. Tergabung dalam sebuah grup band bernama EXO.
Pertama. Sang Leader yang bernama Luhan lengkapnya Xi Luhan. Namja manis yang mendapatkan bagian Lead Vocal plus Gitaris di band itu. namja keturunan China asli yang ikut orang tuanya pindah ke korean saat umurnya masih 9 tahun. Umurnya sekarang 18 tahun tapi punya wajah seperti anak berumur 12 tahun. Baby Face gitu istilahnya. Lahir 20 April 1994.
Kedua, park Chanyeol. Namja berjulukan Happy Virus yang punya senyum pepsodent ini adalah bassis di EXO. Dia adalah mood maker di grup ini. Lahir
Berikutnya, Oh Sehun panggil saja Sehun. Namja berkulit albino dan juga celat ini adalah namja keturunan China Korea. Berposisi sebagai gitaris. Titik pesonanya adalah wajah yang datar kaya papan tulis. Tapi sebenarnya dia adalah namja yang manis dan manja. Lahir 12 April 1996. MAGNAE!!
Untuk yang kesekian kalinya. Byun Baekhyun. Namja manis yang selalu tampil dengan eyelinernya. Berposisi sebagai gitaris.
Yang terakhir. Kim Jongin atau Kai. Namja berkulit kecoklatan nan Exotics. Berposisi sebagai Drummer. Dia keturunan Jepang Korea. Kemampuannya dalam bermain drum tidak dapat diragukan lagi. Dia adalah drummer muda peringkat 1 di Korea Selatan. WOW!! Lahir 14 Januari 1996.
Namja manis itu tersadar dari lamunannya saat menyadari ini adalah gilirannya untuk berjabat tangan dengan member EXO alias band kesukaannya itu.
“Annyeong. Sebutkan namamu.” Ucap Luhan sambil menuliskan tanda tangannya di kaset Kyungsoo.
“Kyungsoo.”
“Em.. entah aku yang salah lihat atau aku memang pernah melihatmu sebelumnya.” Kyungsoo hanya tersenyum tipis lalu berjalan ke arah Baekhyun yang duduk di sebelah Luhan.
“Annyeong Kyungsoo. kau datang lagi ne~” kini bukannya Kyungsoo yang menyapa tapi Baekhyunlah yang pertama kali menyapa Kyungsoo. Baekhyun memang sangat gampang menghafal fans-fansnya termasuk Kyungsoo.
“Ne Baekhyunnie. Boleh minta tanda tanganmu?” Kyungsoo menyerahkan kasetnya pada Baekhyun.
“Of Course. Apa sih yang tidak buat namja manis sepertimu.” Baekhyun langsung menandatangani kaset itu. “ini. “
“Khamsahamnida. Sampai jumpa Baekhyunnie.” Kyungsoo melambaikan tangannya pada Baekhyun yang juga ditanggapi dengan lambaian tangan plus aegyo dari Baekhyun.
“Annyeong Yeollie.” Kyungsoo menyapa Chanyeol.
“Annyeong em.. Kyungsoo.” Chanyeol membaca nama Kyungsoo yang tadi dituliskan Luhan di kaset. Lalu menuliskan tanda tangannya disebelah tanda tangan Luhan. “Ini. Jaga baik-baik ne.”
“Gomawo. Yeollie.” Kini Kyungsoo telah berhadapan dengan Sehun. Ia menatap Sehun yang juga menatapnya. Dia hanya diam menatap wajah datar Sehun. Dan beberapa saat kemudian Kyungsoo mengedipkan matanya lucu yang terasa panas karena terlalu lama terbuka.
“Phf..” Kyungsoo menatap Sehun dengan tatapan tidak percaya. Sekarang, dihadapannya. Sehun tertawa!! Ini gila. Sehun yang berwajah es itu tertawa dihadapannya?
“Kkau tertawa?” Kyungsoo tetap menatap Sehun dengan tatapan tak percaya.
“Memangnya kenapa kalau aku tertawa? Tidak boleh? Kemarikan kasetmu.” Kyungsoo sedikit terkejur karena Sehun tiba-tiba merebut kasetnya lalu menandatanganinya.
“ini.” Sehun menyerahkan kaset itu lagi pada Kyungsoo.
“Gomawo!” dan kini saatnya Kyungsoo berhadapan dengan Kai. Dia namja yang telah merebut seluruh perhatiannya.
“Aannyeong.” Kyungsoo melambaikan tangannya pada Kai dengan gugup.
“Annyeong namja manis.” Kai membalas lambaian tangan Kyungsoo dengan senyuman yang terpatri di wajahnya. Seketika itu pula detak jantung Kyungsoo terasa sangat tidak normal.
“Eer.. bisakah kau menandatangani kasetku?” Kyungsoo menyodorkan kaser itu pada Kai dengan tangan yang bergetar.
“Tentu.” Beberapa saat kemudian Kai mengembalikan kaset itu pada Kyungsoo.
“Em.. Kai-sshi.”
“ne?”
“Ssaranghae.” Kyungsoo menyerahkan sekotak coklat buatannya pada Kai dengan wajah menunduk menahan malu.
“Khamsahannida. Kau fans yang baik.” Kai menerima coklat buatan Kyungsoo dengan senyuman yang lagi-lagi tidak luntur dari wajahnya. Sementara Kyungsoo hanya membalas senyuman itu dengan senyuman masam.
Ia Cukup tahu diri sebagaiseorang fans, ia tidak bisa berharap lebih [ada idolanya. Ya bagaimanapun juga, dimata Kai, ia sama saja dengan ribuan orang yang menjadi fansnya didunia ini.
“Hei namja cantik kenapa kau melamun?” Kyungsoo langsung tersadar dari lamunannya setelah mendengar suara memanggilnya dengan nada lembut. Ia mendongak, berharap itu suara Kai. Tapi kenyataannya Sehunlah yang baru saja memanggilnya.
“Ah mianhae. Gomawo~” dan Kyungsoo langsung beranjak dari panggung itu dengan senyuman yang dipaksakan.
“Hei dia bilang apa padamu?” bisik Sehun pada Kai yang sekarang sudah kembali sibuk dengan fansnya.
“Seperti biasa ungkapan rasa cinta.” jawab Kai tanpa melepaskan pandangan dari kaset fans yang dia tandatangani.
.
Seorang namja dengan kulit tan berjalan menyusuri lorong SM entertaiment. Managemen yang membawahinya. Ia berhenti di sudut lorong. Lebih tepatnya berhenti di depan sebuah tempat sampak kecil.
Sraak..
Dia membuang sekotak coklat kedalam tempat sampah yang masih kosong itu lalu kembali berjalan.
Beberapa saat kemudian seorang namja yang memiliki warna kulit yang kontras dengan namja tadi berdiri sambil menatap sekotak coklat yang telang dibuang oleh namja berkulit tan tadi. Ia mengambilnya lagi lalu menatapnya sekilas.
Namja itu membuka tutup kotak lalu memakan coklat didalamnya.
“Ini enak.”
++++++
Sulay
++++++
Teet.. Teet..
Bel pulang telah berbunyi membuat penghuni sekolah itu keluar dari sarangnya(?) tapi tidak dengan namja yang dari tadi berkutat dengan notebooknya. Dia tetap menulis dan tidak perduli dengan teman-temannya yang sudah keluar meninggalkan  kelas.
Grak..
Entah apa yang membuat namja manis itu tetap berkutat dengan notebooknya. Ia bahkan membiarkan pintu kelas dibuka dengan kasar oleh seseorang.
“YIXING!!” orang yang tadi membuka pintu kelas itu kini berteriak pada namja manis yang rupanya bernama Yixing ataulebih sering dipanggil Lay oleh teman-temannya.
“Wae?” jawab Lay tanpa mengalihkan pandangannya pada notebook.
“Berhenti menatap notebook itu kalau sedang bersamaku!” Namja tadi langsung merebut notebook Lay secara paksa.
“YA! Suho!” Yixing menatap namja itu dengan tatapan kesalnya.
“Ayo pulang yixing.” Suho menatap Lay dengan puppy eyesnya. Berharap namja manis itu akan luluh dan pulang bersamanya.
“Aku tidak akan pulang kalau kau tidak mengembalikan notebookku Suho!”
“Panggil aku hyung, Yixing. Aku lebih tua darimu.”
“Kau hanya lebih tua beberapa bulan!”
“Tetap saja aku labih tua.” Suho memeletkan lidahnya pada Lay.
“huh tua saja bangga.” Lay berdecih pelan namun dapat didengar oleh Suho.
“Apa kau bilang?!”
“A-aniyo. Kajja kita pulang.” Lay langsung menarik Suho keluar dari kelas. Tak lupa pula dia mengambil notebooknya dari tangan Suho dan tentu saja tasnya.
Mereka berjalan bersebelahan menyusuri koridor sekolah yang sepi. ya tentu saja karena siswa-siswi di sekolah itu sudah pulang semua.
“Tunggulah di pintu gerbang. Aku mengambil sepeda sebentar.” Lalu sedetik kemudian Suho sudah melesat pergi kearah tempat parkir sepeda. Sedangkan Lay berjalan kearah gerbang sekolah sendirian.
Grep..
Lay menoleh ke belakang saat merasakan tangannya diahan oleh seseorang.
“Lay bisakah kita bicara sebentar?” tanya seorang yeoja berambut pirang dengan seorang yeoja lainnya di sampingnya.
“Wae Jess? Katakan saja sekarang. Aku tidak punya banyak waktu.”  Ucap Lay sambil menatap kedua yeoja itu dengan malas.
“Ini, tolong berikan surat ini untuk Suho. Itu dari Tiffany.” Ucapnya. Sedangkan yeoja disampingnnya yang bernama Tiffany hanya bisa menunduk menahan malu.
“Kenapa tidak kau berikan sendiri saja? kaliankan 1 kelas.” Lay menatap kedua yeoja itu dengan tatapan datarnya lalu mulai berjalan lagi kearah gerbang.
“Kenapa kau tidak mau? Kau tidak mau memberikannya karena khawatir Suho akan jadi pacarku dan kau akan dilupakankan? Jangan terlalu percaya diri namja bodoh. walaupun kau teman Suho tapi dia tidak akan pernah tertarik denganmu! Namja bodoh yang seharusnya berada di tempat sampah!” Kali ini Tiffany yang berucap membuat tubuh Lay membeku seketika. Ya Dia bodoh.
“Yixing ada apa?” Suho mendekati Lay dengan mengendarai sepedanya. Lay tidak menjawab. Ia tetap berdiri mematung tanpa membuat sedikitpun gerakan. Suho yang merasa anehpun langsung mengalihkan pandangannya pada Jessica dan Tiffany yang berdiri tidak jauh dari mereka. “Dia kenapa?” tanya Suho pada Jessica dan Tiffany sambil menunjuk Lay.
“Aku tidak tahu! Jessica ayo pulang.” Tiffany langsung menarik tangan Jessica keluar dari kawasan sekolah. Melewati Lay yang menatapnya tajam.
“Hey kau tidak-apa?” Suho menepuk pundak Lay.
“Aku baik-baik saja. ayo pulang!” Lay langsung berjalan menuju sepeda bagian belakang Suho lalu menaiki boncengannya. Ya sudah menjadi kebiasannya dan juga Suho bahwa mereka sering pulang bersama menggunakan sepeda itu.
“Kau yakin kau baik-baik saja? sepertinya kau sedang bad mood.” Suho menolehkan kepalanya agar bisa menatap Lay.
“Diam dan cepat kayuh sepedanya! Aku ingin cepat sampai dirumah.” Mendengar penuturan Lay, Suho hanya bisa mengendikkan bahu lalu mengayuh sepedanya.
.
Ckiit..
Bunyi rem sepeda itu cukup membuat Lay menutup telinganya. Ia menatap kesekeliling. Ini bukan rumahnya. Ini hanyalah sebuah sungai tempatnya dan Suho bermain saat kecil dulu.
“Kenapa kita kesini?” tanya Lay sambil menatap Suho aneh.
“Sudah lama kita tidak melihat matahari terbenam Yixing. Aku ingin melihatnya lagi.” Suho turun dari Sepedanya. Lalu turun ke sungai itu. tidak tidak tidak... sungai itu tidak sepenuhnya basah. Di kanan dan kiri sungai itu sebuah lapangan yang sering digunakan anak-anak untuk bermain.
Lay mengikuti Suho yang sudah duduk di rerumputan.
“Kenapa tiba-tiba kau mengajakku ke sini?”
“Kan sudah aku bilang. Aku rindu matahari terbenam Yixing.”  Suho merebahkan tubuhnya. Menatap langit yang sudah mulai berwarna jingga. Lay hanya menatap Suho yang sudah memejamkan matanya. “Hei, bolehkah aku pinjam buku catatanmu? Aku ingin membaca ceritanya.” Ucap Suho tiba-tiba yang membuat Lay sedikit terkejut.
“Untuk apa kau membaca ceritaku? Yang ada setelah kau membacanya kau akan muntah-muntah.”  Lay langsung memeluk notebooknya posesif.
“Tidak akan. Bawa kemari. Aku hanya penasaran dengan ceritamu itu.”  Suho menarik notebook Lay dengan paksa. Tetapi Lay tidak berniat merebutnya kembali. Dia lebih memilih memandangi Suho yang sudah tenggelam dengan cerita buatannya.
“Hyung..”
“Hem??” jawab Suho tanpa melepaskan pandangannya dari notebook Lay. Bahkan ia sampai tidak sadar bahwa baru saja Lay memanggilnya sedang sebutan ‘hyung’
“Bagaimana dengan yeoja tadi?”
“Yeoja apa? Yeoja yang mana?” kini Suho telah mengalihkan pandangannya pada Lay.
“Yeoja tadi. Si Tiffany itu. dia menyukaimu.”
“Eh.. Jinjja? Wah aku hebat juga bisa membuat gadis sepopuler Tiffany jatuh cinta padaku.”
“Jadi bagaimana?”
“Bagaimana apanya?” Suho menatap Lay bingung.
“Kau mau menerimanya?” Lay menatap Suho lagi. Bolehkah ia berharap bahwa Suho akan menolaknya?
“Dia gadis yang manis, cantik, kaya, dan juga.. Pintar.” Lay hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban Suho. Sudah bisa dia pastikan bahwa Suho pasti akan menerima gadis itu. gadis dengan peringkat 2 di sekolah. tepat 1 peringkat dibawah Suho. Tidak seperti dirinya. Yang menjadi peringkat 1 di sekolah dari bawah.
“Begitu ya..”
“Ya begitulah.. AH.. mataharinya sudah mulai terbenam.” Suho menunjuk matahari yang kini sudah mulai menghilang di sebelah barat. Menghasilkan warna jingga terang di langit.
.
Lay merebahkan tubuhnya di kasur. Ia menatap langit kamarnya. Kosong.
“Ah.. kau bodoh Yixing! Bagaimana mungkin kau menyukai namja yang jelas-jelas tidak mungkin kau dapatkan. Dia pintar kau bodoh. dia tanpan kau nerd. Dia populer aku... hah bahkan aku tidak yakin aku dianggap disekolah.” Lay mengacak rambutnya frustasi.
Praang...
Tanpa sengaja, kaki Lay yang tadi bergerak tidak beraturan malah menyenggol pigura foto yang ada di meja nakasnya. Dengan segera dia turun dari tempat tidur untuk merapikan pecahan kaca yang berserakan.
“haish..” Lay terlonjak kaget saat merasakan kulit jarinya tertusuk pecahan kaca yang cukup tajam. Terbukti dengan darah yang keluar jari telunjuknya. “Sial.”
BRAAK...
“YIXING!!” dan untuk yang ke sekian kalinya, Lay kembali dikagetkan oleh suara Suho yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.
“Ya! Bisakah kau ketuk pintu dulu sebelum masuk kamar orang huh?” Lay tetap mencoba membereskan pecahan kaca pigura tanpa mempedulikan Suho yang kini hanya bisa meringis dibalik tubuh Lay.
“Ah... kenapa pigura foto kita pecah?” Suho ikut berjongkok disamping Lay. Memperhatikan tangan Lay yang sibuk membereskan kekacauan itu tanpa membantunya. Saat tengah asik memperhatikan tangan Lay, tatapan Suho mengarah pada jari telunjuk Lay yang terluka. “Tanganmu kenapa? Kenapa sampai berdarah seperti itu?”
“Ini tergores pecahan kaca barusan. Sudahlah tidak apa-apa.” Jawab Lay yang lagi-lagi tanpa menatap Suho.
“Bodoh! kalau dibiarkan seperti ini, nanti bisa infeksi. Ck..” Suho langsung menyambar tangan kanan Lay yang terluka lalu menjilat jari telunjuknya.
Blush..
Seketika wajah Lay berubah menjadi merah padam menerima perlakuan dari Suho.
“Ya apa yang kau lakukan?” Lay langsung menarik tangannya menjauh dari Suho.
“Itu pertolongan pertama.”
“Ah sudah lah.. ada perlu apa kau kesini?” Tanya Lay sambil melanjutkan membereskan pecahan kaca lalu membuangnya ke tempat sampah.
“Seperti biasa. Bantu aku mengerjakan PR matematika ne~” namja itu menampilkan senyuman angelicnya sambil mengangkat buku yang sedari tadi dia pegang.
“Hah baiklah. Duduklah dulu. Aku mau ambil notebook di ruang keluarga sebentar.” Dan sedetik kemudian terdengan bunyi pintu yang ditutup. Suho hanya bisa menatap pintu itu dengan senyuman.
“Kau manis Yixing. Sungguh.”
.
“Jadi apa yang ingin kau tanyakan?” kini Lay dan Suho tengah duduk berhadapan dengan sebuah meja kecil yang membatasi mereka. meja itu memang sengaja disiapkan Lay karena Suho memang sering belajar bersama di rumahnya.
“Em.. yang ini. Gradien. Menurutku itu meteri paling sulit untuk ujian akhir.”
“Oh.. yang itu bla.. bla.. bla..(author males ngetik)”
“Ah.. ya aku mengerti.” Akhirnya setelah sekian lama Lay menjelaskan, Suho akhirnya mengerti dan langsung membuat namja berdimple itu mendesah lega. 
Lay langsung mengambil notebooknya lalu kembali melanjutkan cerita yang sempat tertunda tadi.
“Hey Yixing..” Suho memandang wajah Lay yang sedang serius.
“Hm..”
“Kau ini sebenarnya pintar. IQ-mu juga diatas rata-rata. Bisakah kau tinggalkan sebentar notebookmu itu untuk mengisi lembar jawab yang diberikan songsangnim saat tes? Aku tidak habis pikir denganmu. Bagaimana bisa kau membiarkan lembar jawab kosong tanpa satupun jawaban darimu?”
Lay hanya mengendikkan bahunya tanpa mengalihkan pandangannya dari notebook.
“Lihat kan. Bahkan kau tidak menatapku saat aku bicara.”
“Hah baiklah.. baiklah.. sekarang aku sudah menatapmu. Jadi apa yang tadi kau katakan tuan?” Suho hanya bisa mendengus kesal pada sahabatnya itu.
“Lupakan. Lanjutkan saja acara pacaranmu dengan Notebook itu!”
BLAAM..
Suho menutup pintu kamar Lay dengan sedikit kasar.
“Apa dia marah?”
+++++
Kaisoo
+++++
Kyungsoo berjalan dengan mengendap-endap di antara para kru konser EXO. Dia memang sengaja masuk ke backstage untuk melihat EXO lebih dekat. Ya itu memang tindakan yang cukup berani. Mengingat hanya kru saja yang boleh masuk ke dalam backstage.
“Ruangannya dimana ya?” Kyungsoo kini berjalan sendirian di lorong yang sepi. ia membaca tulisan yang tergantung di setiap pintu yang dia lewati.
Drap.. Drap.. Drap..
Suara langkah kaki itu cukup membuat Kyungsoo panik. Dengan segera dia bersembunyi di balik kostum-kostum yang kebetulan ada di dekatnya.
“Ayo cepat! Sebentar lagi kalian tampil.” Kyungsoo mendengar suara seorang namja yang dia tahu pasti itu adalah suara manager EXO. Jangan tanyakan dari mana dia tahu suara manager EXO itu.
“Sebentar hyung! Kostum ini merepotkan.” Kini terdengar suara bass milik Chanyeol.
“Jangan banyak protes Yeol! Ayo cepat lari. Kita sudah tertinggal dari yang lainnya.” Suara imut itu kini menanggapi suara bass Chanyeol. Dan setelah suara imut yang dapat di pastikan milik Baekhyun itu hilang, keadaan lorong itu kembali sepi.
“Huft... aku selamat.” Kyungsoo mengelus dadanya. Ia mengintip sedikit keadaan di sekitarnya.
Binggo..
Dia mendapatkan ide sesaat setelah melihat kostum-kostum stage EXO yang sempat menjadi tempat persembunyiannya tadi.
.
“GYAA!! EXO!!”
“KAI SARANGHAEYO~”
“THETHUN~”
Teriakan para fans menggema didalam gedung konser itu. terlihat EXO tengah menyanyikan lagu andalan mereka di atas panggung.
Tunggu.. dimana pemeran utama kita?
Drt..drt..
Terlihat tubuh kurus itu bergetar hebat saat merangkak di sebuah papan kayu kecil di atas panggung konser EXO. Hey, apa yang dia lakukan di tempat seperti itu?
Kyungsoo menatap penampilan EXO dari atas dengan tatapan kagumnya. Entah apa yang telah dipikirkannya. Bagaimana mungkin dia seperti orang yang kehilangan kesadarannya hanya demi menonton idola kesayangannya dari dekat.
Kreak..
Kyungsoo menatap kearah papan yang menahan tubuhnya. Papan itu kini telah memperlihatkan retakan-retakan kecil. Dan itu cukup membuat Kyungsoo panik. ‘GYAA!! BAGAIMANA INI!’
Sementara diatas panggung, Sehun yang menyadari suara aneh itu melirik keatas tanpa menghentikan permainan gitarnya. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat seseorang yang menggunakan kostumnya tengah bergetar hebat diatas sebuah papan kayu kecil.
Kreak..
Suara itu membuat Kyungsoo maupun Sehun semakin takut.pasalnya mereka bisa melihat bahwa sebentar lagi papan itu pasti akan patah.
Greek (?)
Dengan cepat Sehun langsung melepaskan tali gitar listriknya lalu berlari kebagian bawah papan kayu itu. berusaha menangkap Kyungsoo yang tentu saja ikut jatuh bersama dengan papan kayu.
“KYAA!!”
Greep..
Sehun membuka matanya saat merasakan ia telah menangkap Kyungsoo  ..... Papan -_-
Sehun menatap kesekelilingnya. Mencari keberadaan Kyungsoo yang rupanya tidak sukses jatuh kedalam pelukannya(?) beberapa saat kemudian, Sehun bernafas lega saat melihat Kyungsoo dengan keadaan baik-naik saja di dalam dekapan Kai. Ya Kai yang menangkap Kyungsoo saat namja bermata bulat itu terjatuh.
Suasana menjadi hening. Baik penonton, Kru, bahkan member EXO lainnya.
“k-Kyungsoo.” desis Baekhyun pelan saat melihat Kyungsoo yang berlum beranjak dari dalam dekapan Kai.
“Ehm.. sebenarnya kami mau memberikan pengumuman kecil pada kalian semua.” Ucapan Luhan sukses mencairkan suasana yang hening itu. “Sebenarnya kami mau mengumumkan bahwa. EXO Mendapatkan seorang member baru yaitu...” Luhan menatap Baekhyun penuh arti.
‘Kyungsoo’ Luhan berusaha membaca gerakan bibir Baekhyun.
“Kyungsoo!” Ucap Luhan dengan nada semangatnya.
“HEE?!”
.
.
TBC
.
.
A/N: maaf kalau ada yang bingung. Gini kalau udah ada tulisan Kaisoo nah itu artinya cerita itu adalah buatannya Lay. Jadi ceritanya kaisoo disini itu karangannya Lay di cerita ini. Duh gimana jelasinnya ya?? Em ya pokoknya Lay disini itu adalah perngarang dari cerita kaisoo diatas!!!

1 komentar:

Mbah Jojo mengatakan...

okeeee
jangan lupa kunjungi blogku ya
http://mbahjojo05.blogspot.com

Posting Komentar