Can You
Hear Me?
Kyungsoo pov.
Sekarang aku duduk termenung di
teras rumah manager hyung. Menatap bintang di langit yang pastinya sangat
jarang bisa dilihal di Seoul.
“Hah kenapa aku bisa seperti
ini?” Aku mengacak rambutku frustasi. Bagaimana bisa aku memaksa Sehun untuk
mencintai Luhan hyung? Bukannya cinta itu tidak bisa dipaksakan? ARGH!! Aku
salah cara.
“Kau kenapa?” Aku menoleh
kebelakang. Mentap Lee halmonie yang berjalan ke arahku.
“Aku insomnia halmonie.”
Jawabku sekenanya(?)
“Mau aku temani?” tawar
halmononie padaku.
“Tidak perlu halmonie. Kau
tidur saja. ini sudah sangat larut.”
“Tidak apa-apa. Aku sudah
terbiasa tidur malam kok.” Halmonie duduk di sebelahku. Ia juga menatap langit
yang indah diatas sana.
“Kau suka disini?” tanya
halmonie memecahkan keheningan diantara kami.
“Iya. Disini lebih tenang dari
pada di Seoul. Disini banyak bintang, udara segar, tidak ada suara kendaraan,
dan pemandangan yang bagus. Aku sangat suka disini.”
“Kau tahu? Desa ini lebih indah
dari yang kau bayangkan Kyungsoo. Ah kau dengar itu?” aku menatap halmonie
bingung.
“Mendengar apa?” tanyaku.
“Dengarkan baik-baik.”
Krik..
Krik..
Krik..
“Itu jangkrik halmonie!” Aku
bersorak kegirangan. Di Seoul sudah tidak ada jangkrik dan ini baru kali ini
aku mendengar suara jangkrik selain dirumahku.
“Kan aku sudah bilang, desa ini
lebih indah dari apa yang kau bayangkan. Oh iya ada 1 tempat yang harus kau
kunjungi. Jika tidak kau pasti akan menyesal.”
“ Tempat apa itu Halmonie?” tanyaku.
“Air terjun.”
“Hanya air terjun?” tanyaku
lagi.
“Itu bukan air terjun biasa.
Itu air terjun cinta. dulu suamiku sering mengajakku kesana. Mitos yang beredar
di desa ini, kalau kau berciuman dengan seseorang di sana maka kau saat itu
pula kau menemukan jodohmu. Coba kau ajak Kai. Siapa tahu kalau kau menciumnya
disana dia akan jadi jodohmu.” Aku mengangguk-angguk mendengar cerita halmonie.
Tunggu..
“Kenapa Kai?!” Tanyaku dengan
penekanan pada kata’kai’
“Bukankah kau menyukainya?”
“Halmonie kata siapa?”
“Tentu saja kata anakku, siapa
lagi?” Grr.. dasar manager bodoh!!
“Kyungsoo hyung kau belum
tidur?” aku dan halmonie menoleh kedalam rumah. Kami menatap Sehun yang membawa
sebuah selimut di tangannya.
“Kau sendiri kenapa belum
tidur? Lalu apa Luhan sudah lebih baik?” Tanya halmonie.
“Panasnya sudah turun
halmonie.” Sehun sedikit tersenyum menjawab pertanyaan Lee halmonie.
“Kau mau kemana bawa selimut
begitu?” tanyaku.
“Aku mau tidur bersama Baekyeol
hyung disofa hyung.” Tangannya menunjuk ke arah sofa ruang keluarga yang sudah
ditempati Baekyeol.
“Sejak kapan mereka disini?”
tanyaku dan Lee halmonie bersamaan.
“Dari tadi mereka juga sudah
tidur disini hyung. Masa kau tidak sadar?” Aku menggeleng pelan.
“Apa dari tadi kita terlalu
asik bicara?” aku mengendikkan bahuku menanggapi pertanyaan Lee Halmonie.
“Apa kalian tidak tidur? ini
sudah sangat larut, angin juga mulai besar.” Tanya Sehun lagi.
“Iya juga. Kyungsoo, halmonie
tidur dulu ne. kau juga cepatlah tidur.” Lee halmonie mengusap kepalaku lembut
sebelum ia berjalan menuju kamarnya.
“Hyung tidurlah.” Aku
mengangguk mendengar perkataan atau lebih terdengar seperti perintah dari Sehun
yang sudah menyamankan tubuhnya di sofa yang bersebrangan dengan sofa yang
digunakan Baekyeol hyung.
Aku berjalan menuju kamar yang
kutempati bersama Kai dan Chenmin hyung.
“Hiks.. hiks..” langkah kakiku
terhenti saat mendengar suara isakan dari kamar Luhan hyung. Aku memutuskan
untuk mengintip keadaan Luhan hyung dari celah pintu yang sedikit terbuka.
“Hiks.. hiks.. Sehun pabbo!
pabbo namja!” aku sedikit berjalan mundur saat melihat tingkah Luhan hyung yang
memukul-mukul bantal sambil mengumpat tetang Sehun. Beberapa saat kemudian dia
merubah posisinya menjadi memeluk lututnya sendiri. Dia menangis sesegukan
sambil terus bergumam tentang Sehun.
Huft.. lebih baik jangan
diganggung dulu. Biarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri.
Aku kembali berjalan ke arah
kamarku.
“HOAM~” apa ini sudah sangat
larut hingga aku benar-benar mengantuk malam ini.
“Ugh.. ahh m-more gege.. nhh..”
“Of course.. panda.. hhh.. so
tight..”
Tubuhku membeku seketika.
Suara-suara aneh apa itu? Ya Tuhan siapa yang berani-beraninya NC-an di rumah
orang?
Aku menolongok ke arah kamar
TaorisSulay.
Blush..
Tubuhku benar-benar terasa
panas sekarang. DARAHKU MENDIDIH!! Ya Tuhan maafkan aku karena berani-beraninya
melihat adegan tidak senonoh secara live. Kan biasanya aku Cuma liat kya
beginian lewat video bareng Kai. Loh kok malah buka aib sih?
Ckckck.. Taoris couple itu
benar-benar tidak tahu malu ya? Bagaimana bisa mereka NC-an di rumah orang
seperti ini? Belum lagi, mereka tidak hanya berdua di kamar ini. Bukannya ada
Suho hyung dan Lay gege juga? Eh tunggu SuLay..
Kualihkan pandanganku ke tempat
tidur di seberang tempat tidur Taoris couple yang asik dengan dunianya sendiri.
Kulihat wajah Lay gege dan Suho
hyung memerah diantara tidur mereka. lo kok tidur tapi wajahnya merah?
Tangan kanan Suho hyung
menempel pada telinga kanan Lay gege. Sepertinya dia ingin melindungi
pendengaran Lay gege dari suara desahan-desahan dari orang tak bertanggung
jawab#Plak.
Kyungsoo pov end.
Author pov.
“Tidurlah Yixing.” Bisik Suho
sambil terus menutup telinga Lay dengan tangannya
“Tidak bisa hyung. Suara mereka
terlalu keras.” Ucap Lay sambil memejamkan matanya erat-erat
“YA! Bisakah kalian diam?! Kami
terganggu!” Suho melemparkan boneke Unicorn milik Lay.
“YA! Kenapa kau melempar
bonekaku?!” Lay yang merasa bone unicornnya direbut , beranjak dari tidurnya
lalu dengan cepat mengambil boneka Unicornnya yang sukses mengenai Kris tadi.
“HUE~ Bonekaku!!” Lay menangisi
keadaan bonekanya yang sangat mengenaskan. Boneka itu kini telah terkontaminasi
oleh keringat dan ‘cairan’ yang dihasilkan oleh kegiatan Taoris barusan.
“SUHO HYUNG JAHAT!!”
Brr..
Bulu kuduk Kyungsoo berdiri
saat melihat eommanya alian Lay alias halmoninya EXO mulai mengamuk. Ia memutuskan
untuk pergi ke kamarnya saja dari pada dapat ‘jatah’ dari Lay.
Cklek..
Kyungsoo membuka pintu
kamarnya.
Ia bisa melihat Chenmin yang
tidur sambil berpelukan dan Kai yang tidur terletang hingga seluruh tempat
tidur itu penuh oleh dirinya sendiri.
“Hah..” Kyungsoo mengela nafas saat melihat posisi
tidur Kai yang tidak memungkinkan untuk dia tidur di tempat tidur itu. Kyungsoo
memuruskan untuk mengambil sebuah selimut lalu keluar dari kamar itu.
.
“Sehun geser sedikit.” Kyungsoo
mendorong tubuh Sehun agar bergeser dari tempatnya sekarang.
“Eh hyung ngapain disini?”
tanya Sehun sambil mengucek matanya.
“Aku tidak bisa tidur dikamar.
Tempat tidurnya terlalu sempit.” Kyungsoo mendudukkan dirinya di sebelah kiri
Sehun
“Aku mau tidur disini boleh
tidak?” Tanya Kyungsoo sambil mengeluarkan jurus puppy eyesnya.
“Tentu saja boleh hyung. Mau
bonus pelukan?” tanya sehun sambil merentangkan tangannya. Oh Sehun kau mulai
lagi...
“Boleh aku sedang sangat
kedinginan sekarang.” Kyungsoo membalas pelukan Sehun dan mereka tenggelam
dalam mimpi mereka masing-masing sambil terus duduk berpelukan(?)
Bruk...
Mata Kyungsoo dan Sehun yang
baru saja terpejam kemali terbuka. Pandangan mereka menatap kearah samping kiri
Kyungsoo. seorang namja dengan manik mata hazel telah duduk di sebelah Kyungsoo
sambil mempoutkan bibirnya. Ia juga memeluk sebuah boneka unicorn yang tadi
dilempar oleh Suho.
“Lay gege. Kenapa kau belum
tidur?” tanya Sehun.
“Aku mau tidur disini saja.”
jawab Lay sambil memeluk unicornnya protektif.
“gege itu boneka yang tadi
dilempar Suho hyung ke Taoris ya?” tanya Kyungsoo sambil menunjuk boneka
unicorn Lay. Hal ini membuat mata Lay terbelalak kaget.
“KAU MELIHATNYA?!” Teriak Lay
yang sontak membuat Sehun dan Kyungsoo menutup telinga mereka.
“Ssst.. yang lain bisa bangun
hyung.” Sehun meletakkan jarinya di depan bibirnya sendiri. Mengisyaratkan Lay
agak tidak berteriak lagi. Sementara Lay hanya mengangguk cepat.
“Kau melihat mereka Kyungsoo?”
tanya Lay dengan sedikit berbisik kali ini. Kyungsoo mengangguk sebagai jawaban
dari pertanyaan Lay.
“Meliha apa gege?” Sehun tampak
tak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh ke dua eommanya itu.
“Melihat Taoris NC-an.” Jawab
Lay enteng.
“MWO?!”
Plak..
Lay dan Kyungsoo menggeplak
kepala Sehun saat namja berkulit albino(?) itu berteriak keras.
“Ssst.. katanya tidak boleh
berisik, kau malah berteriak.” Sehun hanya bisa meringis sakit sambil membuat
tanda ‘peace’ dengan kedua jarinya.
“Berani sekali mereka NC-an di
rumah orang? Ckckck..” Sehun menggeleng-genengkan kepalanya.
“Ya ampun bagaimana bisa anakku
nan polos ini melihat hal tidak senonoh seperti itu? Kau masih dibawah umur
Kyungsoo.” Lay mengusap rambut Kyungsoo lembut.
“Bukannya Tao lebih dibawah
umur dariku eomma?” tanya Kyungsoo dengan polosnya.
“Jangan panggil aku eomma.”
Kyungsoo dan Sehun bergidik ngeri saat mendengar ucapan Lay yang pelan tapi
menusuk.
‘bukannya tadi dia sendiri yang
menyebut aku/kyungsoo hyung anakku?’ begitulah batin Kyungsoo dan Sehun.
“Tapi kalau dipikir lagi benar
juga kata Kyungsoo. Tao kan lebih muda dari Kyungsoo.” Lay mulai berfikir lagi.
“KALIAN BERTIGA CEPAT TIDUR!”
Sehun, Kyungsoo, Lay terkesiap saat mendapatkan teriakan dari seluruh penghuni
rumah.
“Sudah lebih baik kita tidur.”
ucap Sehun sambil membetulkan letak selimutnya lalu tidur dengan menyandarkan
kepalanya pada bahu Kyungsoo.
“Kyungsoo maukah kau berbagi
selimut denganku? Aku tidak bawa selimut kesini.” Lay mengeluarkan puppy
eyesnya.
“Baiklah hyung. Sini kita tidur
bersama.” Dan pada akhirnya mereka bertiga tidur dengan posisi Kyungsoo
ditengah sedangkan Lay dan Sehun menyamankan kepala mereka di bahu Kyungsoo.
.
Cip..Cip..Cip..
Suara burung-burung itu menyambut
Luhan yang baru saja terbangun dari tidurnya. Ia beranjak dari kamarnya dan
bermaksud menuju dapur di lantai bawah. Seperti kebiasannya selama ini, minum
setelah bangun tidur.
Ia menuruni anak tangga dengan
hati-hati. Kepalanya masih terasa pening karena demam kemarin.
“Hyung bangun.” Luhan mendengar
suara Kai dari arah ruang keluarga. ia mempercepat langkah kainya menuruni
tangga.
Dan bisa dibayangkan apa yang
sedang ia lihat sekarang. Baekyeol yang tidur terlentang sambil berpelukan di
sofa. Sehun, Kyungsoo dan Lay yang tidur dengan posisi duduk dan saling
berpelukan juga. Dan Kai yang berusaha membangun Kyungsoo. tunggu apa tadi?
Kyungsoo dan Sehun berpelukan?
Nyut..
Luhan meremas baju bagian dada
kirinya saat melihat Sehun dan Kyungsoo yang tidur dengan keadaan lebih romantis
dibandingkan Kyungsoo dengan Lay.
‘ah benar juga. Sehun kan
mencintai Kyungsoo. Bukan aku.’ Luhan beranjak dari tempat itu dan pergi
kedapur seperti yang semula ia rencanakan.
“Hyung bangun!” Kai menarik
tangan Kyungsoo dengan paksa. Menyebabkan tubuh Kyungsoo tertarik ke depan.
Brak..
Duak..
Kyungsoo jatuh menindih Kai
diatas meja kayu di ruang keluarga itu. Semetara Lay dan Sehun sibuk mengusap
dahi mereka karena dahi mereka saling berbenturan satu sama lain(?)
Baekhyun dan Chanyeol yang
mendengar suara gaduh pun langsung terbangun. Mereka sangat terkejut saat
melihat posisi Kai dan Kyungsoo yang terlihat er..
Wajah Kyungsoo berubah merah
saat menyadari jarak antara wajahnya dan wajah Kai sangat dekat. Ia berusaha
bangkit dari tubuh Kai tetap kedua lengan kekar milik Kai menahan tubuhnya agat
tetap menindih tubuh namja berkulit tan itu.
Tangan kekar itu kini merambat ke kepala Kyungsoo. ia mengelus rambut
belakang Kyungsoo dengan lembut. Keduanya saling menyelami manik mata yang
mereka tatap. Namun tiba-tiba mata Kai menutup dan..
Chup..
Kai menarik tengkuk Kyungsoo
agar namja tampan itu dapat merasakan kenyalnya bibir Kyungsoo. hanya menempel
tapi sensasinya sudah luar biasa. Kai memberanikan diri untuk mulai melumat
bibir penuh itu. ‘manis sekali.’
Sret..
Saat Kai mulai liar melumat
bibir Kyungsoo, tiba-tiba Kai tidak merasakan manisnya bibir Kyungsoo lagi. Ia
membuka mata dan melihat...
Kyungsoo yang baru saja ditarik
paksa oleh Sehun. Dan Sehun langsung memeluk tubuh Kyungso dari belakang. Namja
berkulit pulih pucat itu kini tengah mendekatkan wajahnya pada leher Kyungsoo.
ia menghembuskan nafasnya tepat di daerah yang paling sensitif di leher namja
bermata bulat itu dan sesekali ia menjilatinya.
Lay, Baekhyun, dan Chanyeol
hanya bisa memandanga adegan mereka bertiga dengan tatap 0_0
Kai masih terus duduk di meja
kayu itu sambil menatap Sehun yang masih bermain di leher Kyungsoo.
“Argh..” Kyungsoo menjerit
tertahan saat Sehun menggigit lehernya bagaikan seorang vampire yang haus darah.
Prang..
Sehun menghentikan aktifitasnya
lalu menoleh kearah suara itu berasal. Begitu pula dengan semua member EXO yang
ada di ruang keluarga itu.
“Hannie.”
Pecahan gelas berserakan di
sekitar kaki namja itu. Beberapa saat kemudian tubuh itu bagaikan tak punya
raga. Jatuh begitu saja di lantai yang dingin.
“LUHAN!!”
.
“Luhan ayo bangun.” Ucap
seorang namja berpipi chaby sambil menusuk-nusuk pipi Luhan dengan jarinya.
“Minnie Hyung jangan
tusuk-tusuk pipinya seperti itu. Nanti pipinya jadi memerah.” Ucap namja yang
ada di sebelah Xiumin sambil menarik tangan Xiumin dari wajah Luhan.
“Bilang saja kau iri Chen.”
Ucap Kris dengan melemparkan tatapan mengejek pada Chen.
“Diam kau Naga.”
“Ya! Berhenti bertengkar!”
teriak Manager EXO-K karena merasa kesal dengan pertengkaran mereka berdua.
“Bagaimana?” Lay berusaha
menyembunyikan rasa khawatirnya pada Luhan tapi sepertinya usahanya itu sia-sia
saja karena rasa khawatir itu malah tercetak jelas di wajahnya.
“Suhu tubuhnya lebih panas dari
kemarin. Apa yang akan kita lakukan?” ucap Sehun sambil mengelus dahi Luhan
yang terasa panas membakar.
“Kita kompres dulu. Oh apa
disini ada yang bisa memasak?” tanya Lee Halmonie sambil menatap member EXO
satu persatu.
“Dia bisa.” Tunjuk Baekhyun
pada Kyungsoo.
“Kau bisa membuatkan bubur
untuknya Kyungsoo?” tanya Lee halmonie lagi. Kyungsoo hanya mengangguk lalu
menyeret Lay keluar dari kamar itu.
“Mianhae Hannie hyung.” Sehun
menggenggam tangan Luhan erat.
.
“Kalian semua keluarlah.
Nikmati liburan kalian. Biar aku yang menjaga Luhan.” Ucap Lee halmonie sambil
mengompres Luhan.
“Bagaimana kami bisa
bersenang-senang kalau salah satu dari kami sedang sakit, halmonie?” tanya
Sehun sambil terus dan terus menggenggam tangan Luhan.
“Percayalah Luhan akan
baik-baik saja beberapa jam lagi. Kalian bersenang-senanglah. kalian ke sini
untuk liburan bukan untuk merawat orang sakit.” member EXO hanya bisa terdiam.
“Sudahlah kalian keluar saja.
lagi pula Luhan tidak akan cepat sembuh jika kalian terus ramai disini. ayo
keluar.” Perintah manager EXO-M dengan lembut.
Member EXO pun menuruti
perkataan manager mereka.
“Sekarang kita mau apa?” tanya
Chen saat mereka semua -member EXO minus Luhan- duduk di sofa ruang tengah.
“Kita tidak mungkin bersenang-senang
sementara Luhan gege sedang sakit.” Tao menundukkan kepalanya.
“Ini semua salahku. Mianhae.”
Sehun menunduk menatap lantai. Member EXO lainnya hanya bisa menatap Sehun
dengan tatapan yang tidak jelas.
“Hey bisakah kalian
menghentikan tatapan kalian itu? Entah kenapa, aku malah yang takut dengan
tatapan kalian.” Semuanya menghentikan tatapan mengerikan mereka setelah
mendengar perkataan Kai.
“Sebenarnya tidak seluruhnya
salah Sehun kok. Aku juga salah karna tidak berontak tadi. Mianhae.” Kyungsoo
juga ikut menunduk dalam seperti halnya Sehun.
“Ya kalian memang salah.
Mengumbar adegan mesum didepan umum.” Suho menatap Kai, Sehun, dan Kyungsoo
bergantian.
“Mianhae.” Ucap ketiga
tersangka(?) itu bersamaan.
“Jadi Sekarang kita mau apa?”
tanya Chen yang kesekian kalinya.
“Lebih baik kita berdiam diri
disini sambil menunggu Luhan siuman.” Ucap Xiumin yang diangguki oleh yang
lainnya.
.
Bebapa saat kemudian...
“Ah.. aku harus ke toilet..”
Kai berlari kecil kearah toilet. Sesaat setelah Kai pergi, Lee halmonie turun
dari lantai atas. Ia menatap member EXO dengan bingung.
“Kenapa kalian disini?” tanya
Lee Halmonie.
“Kami tidak tahu apa yang harus
kami lakukan halmonie.” Jawab Chanyeol.
“Kalian kan bisa
bersenang-senang diluar.”
“Mana mungkin kami bersenang-senang
sementara Luhan gege sedang sakit.” Tao hampir menangis saat mengingat kondisi
Luhan sekarang.
“Ini semua salahku. Mianhae.”
Ucap Sehun lagi. Lee halmonie menatap Sehun dengan iba.
“Kau tidak salah. Bukankah
kondisi Luhan memang sedang tidak baik sebelumnya? Kau tidak perlu menyalahkan
dirimu sendiri.” Ucap lee halmonie sambil mendudukan dirinya disamping Sehun.
“Tapi aku membuatnya sakitnya
jadi lebih parah.”
“Ya itu memang salahmu! Kau
terlalu bodoh hingga tidak menyadari kehadiran Luhan gege tadi!” Tao menunjuk
wajah Sehun.
“Sst.. baby tenanglah.” Kris
mencoba menenangkan namjachingunya.
“Sebaiknya kau keluar.
Jernihkan dulu pikiranmu. Kyungsoo temani dia ne.” ucap Lee halmonie lagi.
“Tidak halmonie. Aku mau disini
sampai Luhan hyung siuman.” Bantah Sehun.
“Sudahlah Sehun. Ayo pergi.”
Kyungsoo menarik tangan Sehun keluar dari rumah managernya itu.
“Halmonie kenapa kau lakukan
itu?” tanya Suho saat menyadari Sehun pergi dengan Kyungsoo.
“Maksudmu apa?” Lee Halmonie
malah bertanya balik pada Suho.
“Kenapa kau malah menyuruh
Kyungsoo menemani Sehun?” kali ini Kris yang bertanya.
“Aku hanya membantu takdir
mereka.”
.
“Hyung lepas.” Sehun meronta
karena pergelangan tangannya di genggam erat oleh Kyungsoo. ia tidak tahu
kenapa ia merasa tenaga Kyungsoo lebih kuat darinya kali ini.
“Hyung kubilang lepas ya
lepas!” Sehun terus berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan
Kyungsoo. Kyungsoo membalikkan tubuhnya menghadap Sehun.
“Jika aku melepaskan tanganmu
kau mau apa? Lari kembali kerumah?” tanya Kyungsoo sambil menatap mata Sehun
tajam,
“Aku hanya ingin mennunggu
Luhan hyung. Apa itu salah?”
“Untuk kali ini lebih baik kau
ikut bersamaku. Aku tahu tempat yang cocok untukmu.” Kyungsoo kembali menarik
tangan Sehun.
Mereka berdua berjalan perlahan
ke arah hutan.
“Kita mau kemana?”
“Ke suatu tempat yang indah.”
.
“Eoh.. Kyungsoo hyung kemana?”
tanya Kai yang baru saja dari kamar mandi. Dia menatap hyungdeulnya yang masih
duduk ditempat masing masing bersama dengan Lee halmonie.
“Pergi dengan Sehun.” Jawab
Kris sekenanya.
“Pergi kemana?” Kai duduk
disamping Lee halmonie.
“Entahlah. Mungkin kesuatu
tempat yang akan membawa mereka pada garis takdir mereka sendiri.” Lee Halmonie
menatap mata Kai. Ia bagaikan menyalurkan pikirannya pada namja berkulit gelap
itu melalui tatapannya yang terkesan kosong.
“Ah sudahlah. Aku mau istirahat
dulu.” Kai beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kamarnya.
“Dia baru melakukan apa? Ini
masih pagi dan dia sudah mau istirahat?” Chanyeol menatap punggung Kai heran.
“Sudahlah Chan. Jangan
dipikirkan, lebih baik kita jalan-jalan saja seperti Sehun dan Kyungsoo.
Kajja.” Baekhyun menarik tangan Chanyeol menjauh dari ruang keluarga itu.
“Terus kita mau kemana?” tanya
Tao menatap hyungdeulnya.
“Kita ikut Baekyeol saja.” Kris
berjalan mengikuti Baekyeol. Dan beberapa saat kemudian, ruangan itu sudah
kosong tak berpenghuni.
.
Kedua namja itu terus berjalan
menelusuri hutan di sekitar bukit. Kyungsoo, salah satu dari 2 namja itu
memimpin didepan.
“Hyung sebenarnya kita mau
kemana?” tanya Sehun saat melihat gelagat Kyungsoo yang menurutnya aneh.
“Em.. air terjun.” Jawab
Kyungsoo tanpa menoleh kebelakang.
“Kau tahu jalannya?” seketika
Kyungsoo berhenti melangkah lalu berbalik ke arah Sehun.
“Tidak.” Kyungsoo menggeleng
dan tanpa ada raut brsalah sama sekali di wajahnya.
“WHAT?! Kau mengajakku ke
tempat yang kau sendiri tidak tahu? Kalau kita tersesat bagaimana hyung?!”
Sehun mengecak rambutnya frustasi.
“Em.. sebenarnya aku benci
mengatakan ini tapi, sepertinya kita memang sudah tersesat, Sehunna.” Kyungsoo
memperhatikan sekelilingnya. Hanya ada pohon-pohon tinggi yang terlihat.
“Hyung jawab aku. Sejak kapan
kau sadar bahwa kita tersesat?” Sehun menatap Kyungsoo dengan tatapan datarnya.
Sepertinya dia berusaha untuk meredam amarahnya pada Hyung kesayangannya itu.
“Sejak pertama kali aku
menarikmu keluar pagar rumah Lee Halmonie. Kau tahukan, kita tidak tinggal
disini. jadi mana mungkin aku hafal seluk-beluk tempat ini?”
“HYUNG!!”
Koak.. Koak.. Koak..
Kyungsoo menutup telinganya
guna melindungi pendengarannya dari suara teriakan Sehun yang mungkin sangat
keras. Bahkan suara teriak itu membuat beberapa burung penghuni hutan langsung
beterbangan tak tentu arah.
“Sebenarnya kau ini mau
menghiburku atau mau membuatku tambah frustasi?!” Sehun kembali mengacak
rambutnya.
“Ku pikir keduanya.” Lagi-lagi
Kyungsoo menjawab dengan nada santai. Dan seketika muncullah dua buah tanduk di
kepala Sehun.
“Hah sudahlah lebih baik kita
cari jalan keluar. Kajja.” Sehun menarik tangan Kyungsoo. tetapi Kyungsoo tetap
tidak bergeming dari tempatnya berdiri. “Wae?”
“Kita mau kemana? Tidakkah kau
sadar bahwa selama beberapa jam ini sebernya kita berjalan ditempat yang sama?
Sia-sia saja kita berjalan kalau pada akhirnya kita akan kesini lagi.”
“J-Jadi selama 2 jam ini, kita
hanya berputar putar. DISINI?” Kyungsoo menganggung imut sebagai balasan dari
pertanyaan Sehun.
“Kau membuatku jadi benar-benar
gila hyung! Sudahlah ayo jalan kali ini aku yang memimpin.”
“Tidak mau!”
“Wae?”
“Aku takut masuk hutan lagi.
Kau tidak tahu bagaimana penderitaanku saat menarikmu tadi. Aku bertemu ular,
lintah, kodok, bahkan ulat bulu! Memikirkannya saja aku sudah merinding.”
Kyungsoo meraba-raba tangannya yang terasa dingin secara tiba-tiba.
“Kalau kita tidak jalan lagi,
selamanya kita akan disini hyung! Kau bisa dimakan binatang buas! Ayo jalan!”
Sehun menarik tangan Kyungsoo lagi.
“Tid-”
“Kalau kau tidak mau jalan, aku
akan memperkosamu disini hingga kau tidak bisa berjalan jadi aku bisa
menggendongmu secara paksa dan keluar dari hutan ini.”
“Em.. entah kenapa aku lebih
suka dimakan binatang buas dari pada namja buas sepertimu saat ini.”
.
Kai menatap langit-langit kamar
yang ia tempati. Pikirannya sangat kalut sekarang. Dimana Kyungsoo, apa yang
sedang dia lakukan dengan Sehun? Apakah sekarang dia sedang tertawa? Begitulah
pikir seorang Kim Jongin.
“Huh...” Kai memdudukkan
dirinya di pinggir ranjangnya. Ia memejamkan matanya sebentar sebelum dia
berdiri dan keluar dari kamar itu.
“Eum..” Kai berhenti di depan
kamar BaekyeolHunhan saat mendengar suara desahan seseorang dari dalam kamar.
Tidak-tidak. Bukan desahan kenikmatan, lebih tepatnya desahan kesakitan.
Mungkin?
Ia mengintip dari celah pintu
yang sedikit terbuka. Terlihat Luhan bergerak tak nyaman diatas tempat
tidurnya. Keringat dingin menetes dari seluruh bagian tubuhnya hingga membasahi
kasur.
“Luhan hyung.” Kai masuk
kedalam kamar itu lalu mendekati Luhan.
“Eng... Dingin...” Kai menatap
Luhan yang terlihat sangat kedinginan.
“Hash.. kau merepotkan hyung.”
Kai segera mengambil sebuah selimut yang ada di tempat tidur seberang tempat
tidur Luhan lalu menyelimutkannya pada tubuh Luhan yang sebenarnya sudah
terlapisi oleh selimut.
“Hun... hunnie..hh..” Kai
mendesah kecil saat mendengar desahan Luhan yang terus saja menyebutkan nama Sehun.
Kai memutuskan untuk mengambil sebuah kursi disudut ruangan itu lalu
menyeretnya kesamping tempat tidur Luhan dan tentu saja mendudukinya.
“Katanya kedinginan, kenapa
tubuhmu malah berkeringat seperti ini?” Kai menyeka keringat yang menetes di
sekitar dahi Luhan dengan sapu tangannya.
Greep..
“Hunnie.. kau disini?” Kai
tampak terkejut saat tiba-tiba saja Luhan mengenggam tangannya.
“Aku bukan Sehun, hyung.
Mianhae, namja itu tidak bisa menemanimu.” Namja berkulit tan itu melepaskan
genggaman tangan luhan dari tangannya. Ia menatap Luhan dengan tatapan sedih.
“Bagaimana bisa si Sehun itu
menyia-nyiakanmu hyung?” dan sedetik kemudian pandangan Kai tertuju pada
jendela kamar yang menampakkan keadaan alam yang sangat tidak bersahabat.
Langit mendung, angin bertiup kencang, can sedikit rintik air yang mulai turun
dari langit kelabu diatas sana.
“Kalian kemana sih?”
.
“Hun.. sepertinya hujan akan
turun sebentar lagi. Bagaimana ini?” tanya Kyungsoo sambil menatap langit yang
terasa benar-benar menyeramkan saat ini.
“Tetaplah berjalan hyung.”
“Tap-“
Brees..
Belum sempat Kyungsoo
melanjutkan ucapannya, rintik hujan datang dengan derasnya menimpa tubuh Sehun
dan Kyungsoo.
“Ayo lari hyung!” Sehun
menyeret Kyungsoo untuk lari. Kyungsoo yang panjang kakinya tidak sebanding
dengan Sehun hanya bisa berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh
karena seretan namja albino didepannya.
Zeeeerrrssss.. (INI APAAH
WOY?!)
Pandangan Sehun dan Kyungsoo
kini menatap lurus kedepan.
“Woa~” Mata Kyungsoo membulat
sempurna saat melihat tempat yang sedari tadi dicarinya telah terpapang nyata
didepannya (Kok rasanya familiar ya sama kalimat ini -_-)
“Jadi ini tempatnya?” Kyungsoo
mengangguk pasti sebagai jawaban dari pertanyaan Sehun. “Lumayan.” Sehun
mendudukkan dirinya di sebuah batu besar. Membiarkan tubuhnya diguyur derasnya
hujan kali ini.
“Kenapa kau malah duduk disini?
ayo pulang sebelum hujannya makin deras.” Kyungsoo menarik tangan Sehun untuk
membuat namja albino itu berdiri.
“Kita berkeliling hutan selama
5 jam hanya untuk mencari ini. sekarang kita sudah menemukannya dan kau ingin
menyia-nyiakan usaha kita tadi?” Kyungsoo tampak berfikir sejenak. Lalu
beberapa detik kemudian mendudukkan dirinya disamping Sehun.
“Kau benar juga.” Kyungsoo
menatap lurus kearah air terjun di depannya.
Hening..
Tidak ada yang memulai
pembicaraan lagi kali ini. Kedua namja itu hanya diam dan tenggelam dalam
pikiran masing-masing.
“Sehun.” Sampai akhirnya
Kyungsoo memecahkan keheningan itu.
“Hmm..”
“Berjanjilah kau akan menjawab
seluruh pertanyaanku dengan jujur setelah ini.” Sehun kini mengalihkan
pandangannya dari air terjun dan menatap Kyungsoo dengan tatapan bingung. “Apa
kau masih menyukaiku?” Sehun cukup terkejut dengan pertanyaan Kyungsoo.
“Tidak. Aku tidak menyukaimu,
tapi aku mencitaimu,”
“Lalu sekarang apa yang kau
rasakan Luhan hyung?”
“Tidak ada perasaan apapun
selain perasaan antara hyung dan dongsaeng.”
“Bagaimana perasaanmu saat aku
selalu memaksamu dan menyemangatimu untuk berusaha mencintai Luhan hyung?”
Hening..
Sehun tidak menjawab tetapi
kini tatapannya pada mata Kyungsoo semakin menyiratkan bahwa dia amat rapuh
saat ini.
“Harusnya kau tahu bagaimana
perasaanku hyung. Bayangkan saja seandainya orang yang amat kau cintai, selalu
menyuruhmu untuk mencintai orang lain. Sekalipun dia adalah namja berhati
malaikat dan sangat dekat denganku, bukan berarti aku mencintainya seperti aku
mencintaimu hyung. Jangan pikir mencintai seseorang itu semudah membalikkan
telapak tangan. Semua membutuhkan proses dan proses itu sangat menyakitkan untukku.”
Kyungsoo tersentak saat melihat tetesan-tetesan bening turun melewati wajah
putih Sehun yang dia yakin bukanlah air hujan.
“Maafkan aku. Aku hanya
berfikir kau akan bisa melupakanku jika kau mencintai Luhan hyung. Tapi
kenyataannya aku malah membuatmu semakin sakit bahkan mungkin Luhan hyung pun
tersakiti. Aku..”
“Gwenchana. Lupakan saja yang
baru aku katakan. Apapun yang terjadi aku akan tetap mencoba untuk mencintai
Luhan hyung bagaimanapun caranya. Demi kau.” Tangan Sehun menyentuh pipi
Kyungsoo yang terasa sangat dingin sekarang.
“Kau tahu hyung. Bahkan setelah
aku menyentuhmu, aku mulai ragu untuk bisa melakukan apa yang baru saja
kuucapkan.” Tangan Kyungsoo terangkat.
Greep..
Tangan kanan Kyungsoo
mengenggam tangan kiri Sehun yang masih ada di pipinya.
“Jangan lakukan jika kau tidak
bisa. Jangan lakukan jika itu hanya membuatmu bertambah sakit.” Keduanya saling
bertatap. Seakan saling bicara melalui tatapan mereka.
“Bolehkah?” Bisik Sehun yang
mendapatkan sebuah anggukan kecil dari Kyungsoo.
Sehun mendekatkan wajahnya pada
Kyungsoo tanpa melepaskan tautan pandangan mereka. hingga Kyungsoo bisa melihat
setitik air mata menetes melalui mata krystal Sehun.
Jarak diantara mereka semakin
sempit. Dengan tangan kiri Sehun yang sudah melingkar di pinggang sempit
Kyungsoo.
Chup..
Dan akhirnya kedua bibir namja
itu bertemu. Lagi-lagi tanpa melepaskan kontak mata, mereka saling melumat.
Lumatan-lumatan lembut tanpa nafsu sama sekali. hanya ada perasaan disana.
Kyungsoo menatap krystal bening
di depannya dalam. Lagi-lagi dia bisa melihat air mata menggenang di pelupuk
matanya. Tiba-tiba mata Sehun tertutup bersamaan dengan pelukannya pada
Kyungsoo yang semakin erat dan juga ciuman mereka yang semakin dalam.
“Saranghae hyung. Jeongmal.”
“SIALAN KAU!!”
.
.
TBC
.
Yeay~ akhirnya chap 3 dateng juga~ dan lagi-lagi belum berani post di FFn. Aku penasaran, ada Orang yang baca gak ya?? abis blog ini kan sepi banget!!
ok kalau ada yang baca tolong coment ne~ soalnya blog ini buat tugas sekolah jadi biar author dapet tambahan nilai~ Hehe~
2 komentar:
Aduhh romantis banget thor! Please updatenya yg cepet ya!!!! :D
adakah lanjutannya???? ini ff bagus aku sukaaa
Posting Komentar